BEKASI, KOMPAS.com - Wakhid Setyawan (32), sopir PO Bus Adhi Prima jurusan Bekasi-Palembang, menceritakan tentang pilihan hidupnya menjadi sopir bus.
Pria kelahiran Banjarnegara, Jawa Tengah, ini mengaku hanya punya modal nekat ketika memutuskan menjadi sopir.
"Dulu, waktu kecil kalau saya naik mobil itu, saya selalu duduk di depan dan cuma memperhatikan bagaimana mobil itu dikemudikan," ucap Wakhid saat ditemui Kompas.com di Terminal Induk Kota Bekasi, Rabu (19/4/2023).
Baca juga: Cerita Sopir Bus AKAP Ikut Tes Urine: Alhamdulillah Negatif, kalau Positif, Tak Bisa Cek Kesehatan
Pengamatannya itu yang akhirnya membawa Wakhid memberanikan diri membawa mobil pada usianya yang saat itu masih 14 tahun.
"Jadi sopir itu dari 2003, awalnya itu berani naik mobil pribadi, mobil bak terbuka yang dipakai buat jualan," kata Wakhid lagi.
Kelihaian Wakhid mengemudikan mobil pun sempat membuat orangtuanya terkejut. Sebab, keluarganya bahkan tak mempunyai mobil, tetapi Wakhid sudah bisa menyetir.
Tindakan nekat dan keinginan menjadi sopir bus akhirnya direstui oleh orangtua Wakhid.
"Intinya memang otodidak sampai akhirnya nekat (menyetir mobil)," ucap dia.
Baca juga: Saat Madu Murni Jadi Doping Sopir Bus Rute Lintas Sumatera...
Tak puas dengan kendaraan kecil, ia pun meningkatkan kemampuannya dengan mengubah pekerjaannya menjadi sopir jasa travel.
Kendaraan bus kecil mulai ia jajal. Beragam medan dan ratusan lokasi wisata yang telah ia kunjungi akhirnya membawa Wakhid beralih menjadi sopir bus.
"Habis dari bus lintas Jawa, akhirnya masuk ke lintas Sumatera tujuan Palembang," ungkap Wakhid.
Meski di masa muda sempat melanggar hukum dengan menjadi pengemudi di usianya yang belum dewasa, kini ia menjadi salah satu pramudi yang taat peraturan.
Baca juga: Cerita Sopir Bus AKAP Mendadak Diminta Ikut Tes Urine oleh BNN
"Sim B II yang digunakan khusus pengemudi kendaraan berat alhamdulillah saya punya," tutur Wakhid.
"Saat di perjalanan ketika antar penumpang juga saya akan bawa kendaraan pelan. Kalau ngantuk, enggak saya paksa, gantian sama teman saya yang juga pengemudi juga," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.