Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Jualan Saat Lebaran, Pedagang Minuman di TMII Ini Bisa Raup Untung Rp 1 Jutaan Per Hari

Kompas.com - 26/04/2023, 09:16 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mai (31) adalah seorang pedagang minuman di sekitar kawasan Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII), Jakarta Timur.

Ia lebih memilih untuk tetap berjualan daripada mudik ke kampung halamannya di Medan.

Sebab, keuntungan yang didapat mampu membantu menafkahi anaknya yang masih berusia 7 tahun.

"Kalau tahun ini, pendapatan hari biasa dan libur nasional balik lagi kayak sebelum pandemi, malah sedikit lebih bertambah," ucap Mai di sekitar kawasan TMII, Jakarta Timur, Minggu (23/4/2023).

Mai mulai berdagang minuman di sekitar kawasan itu sejak 2019, tepatnya usai kembali dari Medan.

Baca juga: Tak Bisa Mudik Saat Libur Lebaran, Pedagang Minuman di TMII Ini Terkendala Biaya

Ia berdagang setiap hari, mulai sekitar pukul 15.00 WIB-22.00 WIB pada hari biasa.

Sementara pada akhir pekan dan hari libur Nasional seperti Lebaran, Mai sudah menggelar lapak sejak pukul 08.00 WIB.

"Sebelum pandemi, pendapatan di hari biasa kisaran Rp 300.000-Rp 500.000. Kalau hari libur, per hari kisaran Rp 1 juta. Makanya, lumayan kalau jualan pas hari libur dan momen liburan kayak Lebaran," ujar Mai.

Sementara selama pandemi, yakni sepanjang 2020-2021, ia bertahan dengan mengandalkan pemasukan dari toko kelontong milik orangtuanya.

Mulai 2022, Mai kembali menggelar lapak minuman di sekitar TMII. Pendapatan hariannya berkurang menjadi Rp 100.000-Rp 200.000.

Akan tetapi, pendapatan saat akhir pekan dan hari libur nasional tetap berada pada kisaran Rp 1 juta.

Saat ini, pendapatan Mai pada hari biasa, akhir pekan, dan libur nasional kembali seperti sebelum pandemi, meski mengalami sedikit peningkatan.

Baca juga: Selama Arus Mudik, Penumpang Bandara Soekarno-Hatta Naik 25 Persen

"Kalau liburan kayak Lebaran, pembeli paling ramai pagi sampai siang. Sore juga masih ada pembeli. Kalau sore menjelang malam, cuma beberapa aja pembelinya," ucap Mai.

 

Tidak mudik saat Lebaran

Selain karena hendak meraup untung dari berjualan saat libur Lebaran, Mai sebenarnya juga tidak memiliki biaya yang cukup untuk pulang ke kampung halaman. 

"Sejak balik lagi ke Jakarta waktu 2019, saya belum pernah mudik lagi ke Medan. Ongkosnya lumayan mahal," Mai berujar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com