TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah warga menyebutkan ongkos pengangkutan sampah sebesar Rp 50.000, ke rumah-rumah yang berada di wilayah Ciledug, Tangerang, terasa memberatkan.
Hal itulah membuat sebagian warga lebih memilih membuang sampah sembarangan di sepanjang Jalan HOS Cokroaminito.
Seorang warga Sudimara Jaya bernama Rohim (45) mengatakan, sebenarnya setiap RW menyediakan layanan membuang sampah yang diangkut memakai bentor.
Namun, kebanyakan warga tak bersedia lantaran tarifnya terbilang cukup besar.
"Ada yang bayar itu langganan buang sampah, pakai bentor tuh yang diangkutin tiap harinya. Karena dikenain (tarif) gede, tinggi makanya mending buang sampah di jalan," kata Rohim kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).
Baca juga: Aksi Buang Sampah Sembarangan di Ciledug, Warga: Pelaku Kucing-kucingan Sama Satpol PP
Menurut Rohim, tarif sebesar Rp 50.000 per bulan untuk biaya kebersihan sangat memberatkan.
Terlebih, penghasilannya yang didapat sebagai tukang ojek pangkalan dinilai pasang surut.
"Bagi orang kayak kami mah susah ya, berat. Kalau tempo hari Rp 20 ribu per rumah, sekarang mungkin tempatnya juga susah buat dia buangnya jadi naikin," ujar dia.
Hal senada diungkapkan warga lainnya bernama Firman (34).
Menurut Firman, sebenarnya pengurus lingkungan telah menyediakan layanan petugas kebersihan untuk mengangkut sampah para warga.
Namun, biaya yang ditawarkan petugas kebersihan tak cocok karena terlalu mahal.
"Sebenarnya ada, RT-RT yang ngadain pengangkutan sampah. Jadi pungutin, warga bayar, tapi memang enggak semua yang mau," ucap dia.
Untuk itu, warga berharap pemerintah sebaiknya menyiapkan mobil pengangkut sampah yang disiagakan setiap harinya dengan gratis.
"Kalau disiapin sama pemerintah kayak mobil bak sampah itu mungkin aman, orang-orang juga pada buangnya di situ," ujaf Firman.
Sebelumnya diberitakan, pemandangan tak biasa terjadi di sejumlah sudut kota Tangerang, Banten, di mana sampah ditumpuk di area dalam dan sekitar jalan raya.