JAKARTA, KOMPAS.com - Semangat Lupi (60) dan Bakar (77) tak pernah surut untuk menawarkan jasa ojek sampannya di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara.
Tak hanya melayani wisatawan dalam negeri, nyatanya Lupi dan Bakar juga bisa menawarkan jasanya itu pada turis asing di pelabuhan tersebut.
Mereka pun mengaku harus belajar bahasa Inggris agar bisa menggaet para turis asing naik ke sampannya.
Baca juga: Kisah Lupi dan Bakar, Jadi Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa Selama Lebih dari 30 Tahun
"Ya sedikit-sedikitlah, enggak banyak. Buat memanggil saja begitu, 'Mau enggak naik perahu'," ujar Lupi saat ditemui di lokasi, Rabu (26/4/2023).
Menurut Lupi, ia tidak terlalu banyak belajar bahasa Inggris untuk berbicara dengan turis asing. Pasalnya, turis asing yang biasa berkunjung ke Pelabuhan Sunda Kelapa biasanya membawa tour guide.
Hal itu, kata Lupi, cukup kembantu komunikasinya dengan turis asing saat membawa penumpang ke tengah laut.
"Terkadang bule juga bawa guide begitu. Jadi kami enggak banyak komunikasi bahasa Inggris kalau lagi di perahu," tutur Lupi.
Setelah memanggil, biasanya turis mancanegara langsung naik ke sampannya. Terkadang, ada beberapa turis asing yang berjalan kaki untuk berkeliling kawasan ini terlebih dahulu.
Baca juga: Menikmati Pelabuhan Sunda Kelapa dari Ojek Sampan Seharga Rp 50.000
"Kadang ada yang mau, kadang ada yang jalan dulu. Kadang pulangnya naik sampan," tambah Lupi.
Saat Pelabuhan Sunda Kelapa banyak pengunjung turis asing, Lupi dan Bakar biasa mendapat penghasilan sekitar Rp 200.000 untuk satu kali jalan.
"Paling Rp 150.000 atau Rp 200.000 mereka (turis asing) kasihnya ke kami," terang Bakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.