Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciputat Jadi Kota Terpanas di Indonesia, Pedagang Rujak: Sudah di Bawah Pohon Tetap Panas

Kompas.com - 27/04/2023, 18:13 WIB
Firda Janati,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Suhu panas di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, juga turut dirasakan pedagang rujak buah segar pinggir jalan.

Salah seorang pedagang mengatakan kepada Kompas.com, beberapa hari belakangan ini kawasan Ciputat memang terasa lebih panas dari biasanya.

"Emang panas banget, saya ngerasanya gitu. Ini saya enggak pakai kaus (pendek) akhirnya, nyengat (panasnya) sakit kena kulit," kata Roni penjual rujak di pinggir Jalan Ciputat Raya, Tangerang Selatan, Kamis (27/4/2023).

Roni mengatakan, dirinya tidak mengetahui alasan pasti tentang perubahan iklim di kawasan tempatnya berdagang.

Baca juga: Jadi Kota Terpanas di Indonesia, Begini Kondisi Kawasan Ciputat Saat Siang Hari: Penting Pakai Tabir Surya

Namun yang pasti, dia ikut merasakan dampak dan ada perubahan saat berdagang, yakni lebih lama menggunakan payung.

"Enggak tahu ya (alasan) kenapa akhir-akhir ini lebih panas. Saya pakai payung jualannya pas mulai siang, ini kan di bawah pohon tapi tetep panas," kata dia.

"Kalau dampaknya bagi saya sih apa ya enggak terlalu ada, cuma emang terasanya lebih panas aja dari biasanya," sambung dia.

Sebagai pedagang di pinggir jalan, Roni mengatakan perubahan suhu udara di Ciputat tidak terlalu memengaruhi penjualannya.

Baca juga: Kisah Rifa-Kayla Berpacaran di Kota Tua: Main Sepeda meski Diterpa Cuaca Panas

"Yang beli ya biasa, ada saja, biasanya pada beli emang pas siang makan rujak itu lebih enak," katanya.

Sebagai informasi, dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ciputat menjadi kota paling panas di Indonesia dengan suhu mencapai 37,2 derajat Celsius pada 17 April 2023 lalu.

Suhu ini merupakan suhu harian tertinggi atau maksimum yang tercatat dibanding kota-kota lain di Indonesia sampai 20 April 2023.

"Dalam lima hari terakhir suhu maksimum tertinggi tercatat di Balai Besar BMKG Wilayah II, Ciputat, yaitu 37,2 derajat celsius pada tanggal 17 April," ujar Peneliti iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Siswanto, kepada Harian Kompas, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Kemenkes Minta Masyarakat Waspada jika Alami 7 Gejala Ini karena Cuaca Panas

Siswanto menjelaskan kepada Harian Kompas bahwa tren pemanasan global dan perubahan iklim akibat aktivitas manusia memicu kenaikan suhu di Indonesia dan negara tropis lainnya.

Namun, fenomena suhu tinggi yang terjadi saat ini di Indonesia tampaknya lebih dikontrol oleh pengaruh posisi gerak semu matahari dan mulai bertiupnya angin monsun kering dari Benua Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com