Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Curiga Ada Keterlibatan Mafia Narkoba dalam Kematian AKBP Buddy

Kompas.com - 29/04/2023, 21:39 WIB
Tria Sutrisna,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak keluarga menduga, ada keterlibatan mafia narkoba dalam kasus tewasnya Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu.

Paman AKBP Buddy, Cyprus A Tatali mengatakan, dugaan itu muncul karena keponakannya baru saja dimutasi dari jabatan Kasubbid Paminal Polda Metro Jaya menjadi Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur.

Pihak keluarga pun menduga kematian Buddy berkait dengan tugas barunya untuk menyelidiki kasus narkoba dan berhadapan dengan pengedar hingga bandar.

"Kami menduga karena jabatan baru, mungkin diduga dia mau sidik. Kan Kasat Narkoba, kan di situ berhadapan dengan mafia, pelaku-pelaku mafia," ujar Cyprus saat ditemui di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023).

Baca juga: Keluarga Tolak Kasat Narkoba Polres Jaktim Disebut Bunuh Diri, Minta Polisi Telusuri Telepon Seseorang

Di samping itu, kata Cyprus, Buddy sempat menerima telepon dari seseorang ketika berada di kantor yang mengharuskannya berangkat ke suatu tempat.

Setelah itu, Buddy ditemukan tak bernyawa di pelintasan rel kereta kawasan Pasar Enjo, Jatinegara.

"Kami memberikan kepercayaan kepada pihak berwajib supaya tuntaskan dulu (penyelidikan), karena apa meninggalnya ini? Karena ada yang menelepon itu, itu yang jadi pertanyaan," ujar Cyprus.

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditemukan meninggal dunia di pelintasan rel kereta kawasan Jatinegara.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata menyampaikan, Buddy meninggal dunia karena tertabrak kereta yang melintas pada Sabtu (29/4/2023) pagi.

"Iya betul. Almarhum atau korban adalah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, usia 56 tahun," ujar Leonardus, Sabtu (29/4/2023).

Baca juga: Saat Ditemukan Tewas di Rel Kereta, Kasat Narkoba Polres Jaktim Kenakan Seragam Polri

Dari lokasi kejadian, petugas menemukan sejumlah identitas, yakni KTP dan juga SIM atas nama Buddy Alfrits Towoliu.

Kini, kasus tewasnya Buddy tengah didalami oleh jajaran Polres Metro Jakarta Timur bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa dari hasil penyelidikan sementara, Buddy diduga tewas karena bunuh diri.

Polisi masih menyelidiki motif bunuh diri yang dilakukan Buddy. Sementara itu, Buddy diduga depresi karena sakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.

"Dua minggu lalu baru masuk langsung izin dan kemudian operasi di RS Pondok Indah. Tentu ini jadi bagian dari pada proses penyelidikan kami," kata Trunoyudo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com