Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abaikan Surat Mustopa, MUI: Pihak yang Ancam Keselamatan Tidak Bisa Kami Terima

Kompas.com - 05/05/2023, 15:36 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Arif Fahrudin mengungkap alasan MUI tidak merespons surat yang diberikan penembak Kantor MUI Pusat yang bernama Mustopa (60).

“Sistem administrasi surat-menyurat menjadi jaminan dasar MUI untuk melayani. Kalau suratnya jelas, apa perihalnya jelas, kemudian nomor kontaknya jelas, terus ditujukannya jelas (untuk siapa), tentu akan kami respon dengan baik,” kata Arif kepada awak media saat diwawancarai di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023).

Baca juga: MUI Bentuk Tim Investigasi Usut Latar Belakang dan Jejak Digital Mustopa

Arif menjelaskan, surat-surat yang dikirimkan oleh Mustopa tidak memenuhi kualifikasi untuk bisa ditanggapi dengan prioritas.

Apalagi, ada kalimat berisi ancaman dalam surat tersebut.

“Bahkan, kemudian terakhir kita lihat (yang) mungkin sudah viral, itu (suratnya) ada nada ancaman dan sebagainya,” papar dia.

“Ya sudah, artinya kami tentu tidak bisa menerima, atau mengundang, atau menerima pihak-pihak yang mengancam keselamatan dan keamanan di wilayah ini,” sambung Arif.

Dalam surat yang dikirimkan Mustopa ke MUI, Arif menuturkan, dia ingin mendapatkan pengakuan eksistensi.

“Kalau kami lihat sih sebenarnya awalnya yang bersangkutan ingin mendapatkan pengakuan eksistensi. Bahwa ini ‘saya kok mendapatkan kondisi yang seperti sifatnya spiritual’,” tutur dia.

Baca juga: Minta Penembakan di Kantor MUI Tidak Dianggap Remeh, Wasekjen: Ini Jantung dari Tempatnya Umat

Lantaran surat tersebut tidak berisi kontak hubung yang jelas dan menggunakan bahasa yang tidak pantas, itulah sebabnya MUI tidak menerima permintaan Mustopa untuk bertemu Ketua MUI.

Untuk diketahui, Mustopa telah tiga kali datang ke MUI dan meminta untuk bertemu dengan Ketua MUI.

Dalam surat yang pertama, dia mengungkapkan keinginannya untuk diakui sebagai wakil nabi.

Sementara itu, surat kedua ditujukan kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya dan Ketua MUI.

Surat dengan judul "Sumpah yang Kedua" itu diduga ditulis pada 25 Juli 2022.

Baca juga: Wasekjen: Penembak Kantor MUI Anggota Klub Tembak dan Punya Ratusan Juta Rupiah Dikatakan Sakit Jiwa, Bagaimana Mungkin?

Surat itu tertulis dengan atas nama Mustofa NR.

Berikut isi surat yang dikutip dari Kompas TV, Jumat (5/5/2023):

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antrean Truk Kerap Bikin Macet, Pihak Pelabuhan Tanjung Priok Diminta Cari Solusi

Antrean Truk Kerap Bikin Macet, Pihak Pelabuhan Tanjung Priok Diminta Cari Solusi

Megapolitan
Viral Video Kelompok Remaja Saling Serang di Bogor, Polisi Lakukan Penelusuran

Viral Video Kelompok Remaja Saling Serang di Bogor, Polisi Lakukan Penelusuran

Megapolitan
Lowongan Kerja Jakarta Fair 2024 dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Jakarta Fair 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Kembali Macet Total, Pengendara Diimbau Cari Jalur Alternatif

Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Kembali Macet Total, Pengendara Diimbau Cari Jalur Alternatif

Megapolitan
Pengakuan Jukir Minimarket: Uang Hasil Parkir Dikumpulkan, lalu Masuk Kas RT dan Ormas

Pengakuan Jukir Minimarket: Uang Hasil Parkir Dikumpulkan, lalu Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Selain Antrean Kontainer, 5 Kapal Bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok Juga Berakibat Kemacetan

Selain Antrean Kontainer, 5 Kapal Bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok Juga Berakibat Kemacetan

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Bakal Ditegur jika Kedapatan “Study Tour” ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Bakal Ditegur jika Kedapatan “Study Tour” ke Luar Kota

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 15 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 15 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 15 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 15 Mei 2024

Megapolitan
KPU DKI Bakal Sosialisasi Pencalonan Gubernur Jalur Parpol pada Agustus 2024

KPU DKI Bakal Sosialisasi Pencalonan Gubernur Jalur Parpol pada Agustus 2024

Megapolitan
Dua Hari Berturut-turut Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total akibat Antrean Kontainer

Dua Hari Berturut-turut Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total akibat Antrean Kontainer

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Kuota Anggota PPS untuk Pilkada 2024 Sudah Terpenuhi

KPU DKI Pastikan Kuota Anggota PPS untuk Pilkada 2024 Sudah Terpenuhi

Megapolitan
Diduga Geng Motor Tawuran di Jalan Rajawali, Saling Serang Pakai Petasan

Diduga Geng Motor Tawuran di Jalan Rajawali, Saling Serang Pakai Petasan

Megapolitan
Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Diparkir Depan Rumah

Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Diparkir Depan Rumah

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com