Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Aturan Airsoft Gun dan Air Gun, Kapolda Bakal Gelar Diskusi untuk Perketat Pengawasan

Kompas.com - 06/05/2023, 15:41 WIB
Baharudin Al Farisi,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto bakal mengadakan diskusi spesifik dengan pihak terkait soal senjata airsoft gun dan air gun.

Pasalnya, penggunaan airsoft gun dan air gun sudah menghantui masyarakat beberapa hari terakhir seperti penembakan di kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan aksi koboi jalanan David Yulianto (33).

"Ini kami akan mengadakan diskusi yang lebih sempit kepada shooting club di seluruh Jakarta Raya dulu, paling tidak yang mewakili organisasi, juga Perbakin dan Intelkam, Polri juga," kata Karyoto saat dihubungi pada Sabtu (6/5/2023).

"Dan bagaimana membuat satu pengawasan yang efektif. Apakah misalnya senjata harus dititipkan ke Perbakin sehingga tidak ada potensi senjata berkeliaran di luar arena berlatih untuk hobinya," ujarnya lagi.

Baca juga: Airsoft Gun Sering Disalahgunakan untuk Takuti Masyarakat, Kapolda Metro: Saya Prihatin…

Karyoto mengatakan, jika nantinya hal tersebut disepakati secara bersama-sama, tentu akan memberikan rasa aman kepada masyarakat.

"Bahwa, kalau orang membawa ke luar, itu berarti sudah ilegal, gitu lho," kata Karyoto.

Meski begitu, eks Wakapolda Metro Yogyakarta itu menggarisbawahi, hal ini harus didiskusikan terlebih dahulu kepada Badan Intelijen dan Keamanan Polri yang memiliki wewenang.

"Hasilnya, apapun mudah-mudahan dengan fenomena di masyarakat ini, kita ingin memastikan bahwa senjata ini tidak berkeliaran di luar," ujar Karyoto.

Baca juga: Polda Metro: Penembak Kantor MUI Pakai Air Gun, Lebih Bahaya dari Airsoft Gun

Sebelumnya, Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, pelaku penembakan di Kantor MUI, Mustopa NR (60) membeli air gun seharga Rp 5,5 Juta.

Ia mengatakan, awalnya senjata tersebut dibeli oleh pelaku dari tiga orang pemasok senjata airsoft gun dan air gun, yakni N, H, dan D.

Menurutnya, pelaku membayar Rp 5,5 juta kepada pelaku D untuk senjata tersebut.

"Penjualan itu tanpa izin. Setelah itu, setelah pelaku membayar Rp 5,5 juta pada D. Lalu, senjata ini dikirim ke saudara N lalu diberikan ke D," kata Panjiyoga.

Setelah itu, N disebut sempat memeragakan air gun tersebut sebelum memberikan senjata itu kepada Mustopa.

"Setelah itu pelaku membawa sampai dengan kejadian di MUI," ujar Panjiyoga.

Baca juga: Aksi Koboi Pengguna Mobil Pelat Palsu Polri, Aniaya Sopir Taksi Online dan Todongkan Airsoft Gun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com