Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Dilempar Batu hingga Kaca Jendela Pecah, Dua Orang Disebut Alami Luka Ringan

Kompas.com - 08/05/2023, 07:46 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta rel listrik (KRL) dilempari batu oleh orang tak dikenal di sekitar Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (7/5/2023) malam.

Akibat insiden tersebut, setidaknya ada dua penumpang yang mengalami luka-luka karena terkena pecahan kaca.

"Benar ada pelemparan saat kereta akan berangkat dari Stasiun Pasar Minggu ke arah Stasiun Tanjung Barat. Ada sekitar dua orang yang terkena pecahan kaca karena insiden ini," ujar Aini (24), salah satu saksi mata dalam peristiwa pelemparan batu ketika dihubungi Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Baca juga: KRL Dilempar Batu di Pasar Minggu, Kaca Jendela sampai Pecah

Aini menuturkan, kedua korban mengalami luka ringan. Para korban langsung diobati oleh petugas KRL yang ada di dalam kereta.

"Untungnya hanya luka ringan. Kedua korban juga masih bisa jalan dan langsung ditangani petugas saat itu," tutur Aini yang juga penumpang KRL tersebut.

Menurut Aini, insiden pelemparan batu yang mengakibatkan kaca jendela KRL pecah terjadi sekitar pukul 18.35 WIB.

Sebongkah batu tiba-tiba menghantam jendela gerbong wanita ketika KRL melaju perlahan dari Stasiun Pasar Minggu ke arah Bogor.

Baca juga: Ziarah Terakhir Maja, Korban Tewas dalam Kecelakaan Bus di Guci Tegal...

Sejumlah penumpang yang didominasi ibu-ibu lantas berteriak ketakutan karena insiden terjadi saat kondisi KRL cukup ramai.

"Banyak yang panik, karena banyak ibu-ibu juga yang kebetulan membawa anak dan ada seorang anak yang posisi duduknya persis di kaca pecah. Tapi alhamdulillah untung anaknya enggak apa-apa," imbuh Aini.

Hingga berita ini ditayangkan, Kompas.com masih berusaha untuk mengonfirmasi perihal insiden pelemparan batu kepada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Namun, sampai saat ini belum ada keterangan apa pun dari PT KCI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com