Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Teriakan AKBP Dody Usai Divonis 17 Tahun Penjara | Para Pendukung Janggal Teddy Minahasa | Akhir Pelarian Lusiana

Kompas.com - 11/05/2023, 05:40 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita teriakan eks Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara setelah divonis 17 tahun penjara dan denda Rp 2 miliar banyak dibaca pada Rabu (10/5/2023).

Adapun vonis Dody itu dijatuhkan atas keterlibatannya dalam pusaran peredaran narkoba bersama Inspektur Jenderal Teddy Minahasa.

Para pendukung janggal dalam sidang vonis Irjen Teddy Minahasa juga turut menjadi perhatian pembaca. Mereka bersorak sesaat sebelum sidang putusan terhadap Teddy dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Linda Pujiastuti Divonis 17 Tahun Penjara Terkait Peredaran Sabu Teddy Minahasa

Lusiana, yang merupakan istri dari seorang pengusaha bernama Gerry Tanuwidjaya (38), sempat buron karena menjadi otak percobaan pembunuhan pada Maret 2015.

Kini, pelarian Lusiana berakhir setelah tujuh tahun buron. Berita ini pun turut menjadi sorotan pembaca. Berikut paparannya:

1. AKBP Dody berteriak usai divonis 17 tahun dipenjara

Eks Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara berteriak setelah divonis 17 tahun penjara dan denda Rp 2 miliar dalam kasus peredaran narkoba.

Dody langsung menyatakan mengajukan banding.

"Saya akan banding, saya akan banding! Saya yakin keadilan itu pasti ada," ujar Dody berteriak di ruang sidang PN Jakarta Barat, Rabu (10/5/2023). Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Momen AKBP Dody Acungkan Jari Sambil Serukan Banding Usai Divonis 17 Tahun Penjara

2. Para pendukung janggal dalam sidang Teddy Minahasa

Sebuah teriakan terdengar sesaat sebelum sidang putusan terkait perkara peredaran narkotika jenis sabu yang melibatkan Irjen Teddy Minahasa digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (9/5/2023).

Teriakan yang datang dari kursi penonton itu tertuju pada Teddy Minahasa.

"Pak Teddy, semangat!" ucap mereka, Selasa. Mendengar teriakan tersebut, Teddy yang duduk di deretan kursi bersama penasihat hukumnya lantas tersenyum. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Siapa Para Pendukung Teddy Minahasa?

3. Akhir pelarian Lusiana, otak pembunuhan berencana suami

Seorang pengusaha bernama Gerry Tanuwidjaya (38) menjadi korban percobaan pembunuhan pada Maret 2015.

Tindak pidana ini didalangi mantan istrinya yang bernama Lusiana, dan dilakukan oleh eks anggota TNI Devan Andriawan serta dua pembunuh bayaran bernama Berry dan Armindo.

Percobaan pembunuhan ini terjadi di jalan tol kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com