Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ODGJ Sayat Leher Siswi SMP di Halte CSW, Ibu Pelaku: Saya Mau Minta Maaf, Akan Bersimpuh...

Kompas.com - 11/05/2023, 12:30 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang gadis dengan gangguan jiwa (ODGJ) berinisial BS (16) menyayat leher seorang siswi SMP, NS (16), di Halte Transjakarta CSW, Senin (8/5/2023) lalu.

Ibunda pelaku, NH (50), berharap bisa dipertemukan dengan orangtua NS untuk meminta maaf atas perbuatan anaknya.

"Saya mau minta maaf, dari pihak korban maunya apa, kalau memang saya harus memberikan ganti biaya pengobatan, insya Allah saya cari pinjaman atau saya harus bagaimana. Saya akan bersimpuh minta maaf atau maunya bagaimana," ujar NH saat dihubungi, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: Leher Siswi SMP Disayat ODGJ di Halte CSW

NH mengaku saat ini kehilangan arah. Ia tidak tahu harus berbuat apa lantaran penyelesaian kasus ini mengambang.

Pihak kepolisian, lanjut NH, tidak memberikan penjelasan yang memuaskan.

Anak semata wayangnya bahkan tidak diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, semenjak peristiwa terjadi.

"Anak saya satu-satunya ini memiliki kondisi disabilitas, tunarungu. Saya juga janda, saya orang tak mampu, anak saya sampai tak sekolah. Saya akan bersimpuh atas apa yang anak saya lakukan, saya tak tahu lagi harus bagaimana, saya tidak mengerti hukum," tutur NH sambil terisak.

Baca juga: Kronologi Siswi SMP Disayat Lehernya di Halte CSW, Antre Beli Kopi lalu Disabet

Lebih lanjut, NH mengaku hanya ingin sang anak diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Dengan demikian, NH bisa kembali berjualan tisu.

Selama beberapa hari terakhir, NH terpaksa tidak berjualan dan tidak punya pemasukan apa pun karena mendampingi sang anak di rumah sakit.

Jika anaknya masih perlu diperiksa, NH mengaku sanggup untuk bolak-balik ke RS Polri Kramatjati untuk menemani putrinya.

"Anak saya pernah rawat jalan, selama ini kan anak saya setahun ini rawat jalan ODGJ di rumah sakit. Sebenarnya dari kecil sudah begini, suka guling-gulingan di mal, di jalan. Jadi saya mohon agar diperbolehkan pulang," ujar NH.

Baca juga: Nasib Malang AM, Ikut Suami Merantau ke Jakarta Malah Diperkosa Kakak Angkat di Depan Anak

Diberitakan sebelumnya, peristiwa ini bermula ketika BS dan NH berniat jalan-jalan ke Masjid Sunda Kelapa dengan menumpang bus transjakarta.

Sesampainya di Halte Transjakarta CSW pada pukul 12.30 WIB, BS dan NH memutuskan membeli kopi di sebuah gerai yang berada di lantai dua.

Saat ibunya mengantre membeli kopi, BS tiba-tiba mengambil pisau lipat milik pedagang kopi, lalu mengarahkan senjata tajam tersebut ke arah NS yang berada di dekatnya.

"Pelaku kemudian mengambil pisau itu dan mengarahkannya ke leher korban yang juga tengah membeli kopi," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Teriakan AKBP Dody yang Tak Terima Divonis 17 Tahun Penjara, Langsung Nyatakan Banding...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com