Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat PJLP DKI yang Belum Terima Kenaikan UMP 2023: Kebutuhan Naik Terus, tetapi Gaji Tidak...

Kompas.com - 11/05/2023, 12:01 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI sebesar 5,6 persen atau Rp 4,9 juta pada 2023.

Namun, kenaikan UMP ini masih belum diterima oleh mereka yang bekerja di Pemprov DKI dengan status Petugas Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP).

Salah satunya Zaenal Abidin (36), petugas PJLP Sudin Pertamanan Jakarta Selatan, yang ditemui Kompas.com disela-sela waktu bertugas, pada Kamis (11/5/2023) pagi.

Zaenal mengatakan, kebutuhan hidup semakin hari semakin naik. Tetapi, gajinya hingga saat ini belum disesuaikan dengan UMP Jakarta 2023.

Ia mengaku masih menerima gaji dengan besaran UMP 2022, yakni sebesar Rp 4,6 juta. Dengan bayaran itu, ia bersama teman-teman PJLP lain mengaku kekurangan.

Baca juga: Cerita Petugas PJLP DKI, Gaji Belum Naik Sesuai UMP Jakarta 2023
 
"Ya kalau dibilang kurang ya memang kurang tercukupi. Harga kebutuhan naik terus sedangkan gaji belum naik juga," ujar Zaenal saat ditemui di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Dengan kekurangan itu, Zaenal terpaksa berutang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Bahkan kata dia, bukan hanya dia saja yang berutang, kebanyakan teman-teman PJLP-nya juga melakukan hal yang sama.

"Kalau ngutang iya, malah kebanyakan teman-teman PJLP juga begitu, nyari untuk kebutuhan ya terpaksa utang," jelas dia.

"Mereka yang kekurangan uang ya biasanya banyak yang meminjam uang," jelas Zaenal.

Bekerja sejak 2019 menjadi PJLP, Zaenal awalnya menerima upah sebesar Rp 4,3 juta.

Baca juga: Penghapusan 417 Bus Transjakarta Berlarut-larut, Heru Budi Diminta Turun Tangan

Kenaikan gaji menjadi Rp 4,6 juta baru dialaminya, usai pandemi Covid-19.

"Kalau dulu pertama kali upah saya sekitar Rp 4,2 juta sampai Rp 4,3 juta. Setiap tahun kan anggarannya naik UMP Jakarta, tapi saat Covid-19 kemarin enggak naik selama dua tahun," ucap dia.

Zaenal berharap, gajinya bisa naik setara dengan UMP Jakarta 2023. Ia pun ingin rapel upahnya cepat dibayarkan.

Hal itu, agar semua PJLP dapat disetarakan dengan pekerja lainnya. Bahkan, bisa untuk membayar utang yang selama ini mereka pakai untuk kebutuhan sehari-hari.

"Inginnya secepatnya terbayar gaji kami, jangan menggantung begini, sampai lima bulan ini belum terbayar juga rapel kami," ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tak Revisi Naskah Meski Dilarang Bicara Politik di Pentas Teater, Butet: Kalau Dianggap Melanggar, Silakan Tangkap

Tak Revisi Naskah Meski Dilarang Bicara Politik di Pentas Teater, Butet: Kalau Dianggap Melanggar, Silakan Tangkap

Megapolitan
Terkendala Curah Hujan, Proyek Jembatan Mampang Ditargetkan Baru Rampung Akhir Desember 2023

Terkendala Curah Hujan, Proyek Jembatan Mampang Ditargetkan Baru Rampung Akhir Desember 2023

Megapolitan
Tak Ubah Naskah meski Dilarang Bicara Politik di Pentas Teater, Butet: Panggung Kami Isinya Parodi Satire

Tak Ubah Naskah meski Dilarang Bicara Politik di Pentas Teater, Butet: Panggung Kami Isinya Parodi Satire

Megapolitan
Mal Pelayanan Publik Kota Depok Ditargetkan Rampung Bulan Ini, Beroperasi Januari 2024

Mal Pelayanan Publik Kota Depok Ditargetkan Rampung Bulan Ini, Beroperasi Januari 2024

Megapolitan
Saat Aiman Diperiksa 5,5 Jam soal Pernyataan Oknum Polisi Tak Netral pada Pemilu 2024...

Saat Aiman Diperiksa 5,5 Jam soal Pernyataan Oknum Polisi Tak Netral pada Pemilu 2024...

Megapolitan
DPRD Minta Pemprov DKI Tambah Stok Cabai untuk Tekan Kenaikan Harga

DPRD Minta Pemprov DKI Tambah Stok Cabai untuk Tekan Kenaikan Harga

Megapolitan
Kapolda Metro Jaya Rotasi 304 Perwira, Ada Kasat Reskrim dan Kapolsek

Kapolda Metro Jaya Rotasi 304 Perwira, Ada Kasat Reskrim dan Kapolsek

Megapolitan
Mengaku Dilarang Bicara Politik di Pentas Teater, Butet: Selama 41 Kali, Baru Kali Ini Terjadi

Mengaku Dilarang Bicara Politik di Pentas Teater, Butet: Selama 41 Kali, Baru Kali Ini Terjadi

Megapolitan
Anak di Jakarta Terinfeksi 'Mycoplasma Pneumoniae', Dinkes DKI Minta Warga Tak Panik

Anak di Jakarta Terinfeksi "Mycoplasma Pneumoniae", Dinkes DKI Minta Warga Tak Panik

Megapolitan
Dinkes DKI Temukan Anak di Jakarta Terinfeksi 'Mycoplasma Pneumoniae'

Dinkes DKI Temukan Anak di Jakarta Terinfeksi "Mycoplasma Pneumoniae"

Megapolitan
Pemberangkatan Diperketat, Jemaah Haji di Jakarta Diimbau Mulai Periksa Kesehatan

Pemberangkatan Diperketat, Jemaah Haji di Jakarta Diimbau Mulai Periksa Kesehatan

Megapolitan
Harga Cabai Melonjak Jelang Natal, Pemprov DKI Diminta Gelar Operasi Pasar

Harga Cabai Melonjak Jelang Natal, Pemprov DKI Diminta Gelar Operasi Pasar

Megapolitan
Kaget Jali Bakar Istrinya Hidup-hidup, Tetangga: Dia Orangnya Baik

Kaget Jali Bakar Istrinya Hidup-hidup, Tetangga: Dia Orangnya Baik

Megapolitan
11 Warga Jakarta Barat Terinfeksi Cacar Monyet, 7 di Antaranya Sudah Sembuh

11 Warga Jakarta Barat Terinfeksi Cacar Monyet, 7 di Antaranya Sudah Sembuh

Megapolitan
Enggan Tangkap Jali yang Bakar Istrinya, Warga: Tak Mau Ikut Campur, Kami Fokus Tolong Korban

Enggan Tangkap Jali yang Bakar Istrinya, Warga: Tak Mau Ikut Campur, Kami Fokus Tolong Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com