Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibunda AG: Anak Saya Memang Salah, tetapi Tak Ada Maksud untuk Menganiaya

Kompas.com - 12/05/2023, 14:40 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibunda AG (15), IV (59) mengakui, sang anak turut bersalah dalam kasus penganiayaan D (17).

Namun, ia menolak apabila sang anak disebut sebagai orang yang merencanakan penganiayaan D bersama pelaku utama, yakni Mario Dandy Satrio (20).

"Anak saya memang salah, ada di tempat dan waktu yang sama (dengan Mario Dandy). Tapi dia tidak bermaksud untuk begitu-begitu (merencanakan penganiayaan D), tidak ada maksud sama sekali," ujar ibunda AG dalam wawancara khusus bersama Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

Salah satu bukti nyata adalah AG tidak pernah menginisiasi pertemuan antara Mario Dandy dan D.
Pada hari penganiayaan terjadi, sang ibunda menuturkan, AG hanya memiliki rencana kegiatan untuk melakukan perawatan wajah.

Baca juga: Ibunda AG: Banyak Cacian, Fitnah, dan Hujatan untuk Saya

"Hari itu kami memiliki jadwal perawatan wajah di salah satu pusat perbelanjaan. Pas siang harinya, dia juga sempat tanya ke saya gini, 'Mama bisa temenin aku nggak facial?'. Lalu saya jawab, 'Nanti ya Dek. Mama coba atur waktu dulu, soalnya Mama mau dampingi Papa akupuntur'," tutur IV.

Namun setelah mengecek jadwal yang ada, ibunda AG memutuskan untuk tak menemani sang anak ketika melakukan perawatan wajah.

Jadwal yang berhimpitan antara waktu akupuntur dan waktu perawatan wajah menjadi alasan utama.

"Saya sampaikan ke anak saya, ‘Dek ternyata Mama enggak bisa nih temenin facial, karena harus dampingi Papa'. Habis itu dia balas, ‘Oke Ma'," beber IV.

Baca juga: Ibunda AG: Biarkan Anak Saya Mengalami Kasih Tuhan...

AG yang kemudian mencoba mengajak tantenya untuk menjadi pendamping untuk melakukan perawatan wajah.

Sayangnya, sang tante juga berhalangan karena ada urusan lain yang perlu dikerjakan.

Rupanya Mario Dandy menjemput AG sepulang sekolah. AG pun meminta Mario untuk menemani perawatan wajah di bilangan Bintaro.

"Dia akhirnya ngajak Mario Dandy. Dia bilang ke saya. Saya juga sebenarnya mau melarang karena Mario Dandy seharusnya kuliah. Tapi dia meyakinkan saya bahwa Mario Dandy bisa jemput dan menemani. Lalu saya bilang ke dia, 'Langsung pulang ya nanti. Jangan terlena'," tutur IV.

Baca juga: Penyesalan Ibunda yang Tak Cegah AG Bertemu Mario Dandy di Hari Penganiayaan D

Singkat cerita, AG dan Mario Dandy akhirnya pergi ke salah satu pusat perbelanjaan untuk melakukan perawatan wajah menggunakan mobil Rubicon hitam berpelat B 120 DEN.

Ketika AG sedang asyik melakukan perawatan, Mario Dandy justru membuat siasat bersama Shane Lukas (19) untuk melakukan penganiayaan terhadap D.

Alhasil AG yang semula hanya berniat melakukan facial lalu pulang ke rumah justru ikut terlibat dalam peristiwa penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com