JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Perempuan dan Konsultan Gender, Tunggal Pawestri buka suara soal kasus bos yang mengajak staycation karyawati pabrik di Cikarang demi perpanjangan kontrak.
Tunggal mengatakan, dirinya begitu geram mengetahui kejadian yang demikian bisa terjadi pada saat ini.
"Saat mendengar berita itu (bos ajak staycation karyawati untuk perpanjangan kontrak) tentu saja saya merasa marah besar bahwa hal-hal semacam ini masih terjadi," ungkap Tunggal saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/5/2023).
Meski sangat marah, Tunggal menyebut ada pembelajaran baik yang bisa diambil dari kejadian itu.
Baca juga: Bos Ajak Karyawati Staycation demi Perpanjangan Kontrak, Komnas Perempuan: Modus Eksploitasi Seksual
Menurut Tunggal, langkah sang karyawati yang melaporkan apa yang dilakukan bosnya ke pihak berwajib adalah hal yang tepat.
"Di satu sisi saya juga merasa apresiasi karena korban berani untuk melaporkan kasus ini secara terbuka," jelas Tunggal.
Tunggal menjelaskan, tidak banyak perempuan-perempuan korban berani melaporkan kasus pelecehan yang dialaminya ke pihak kepolisian, apalagi itu terkait dengan pekerjaannya.
Biasanya mereka, kata Tunggal, cenderung menutup diri atau hanya menceritakan ke teman-teman terdekat maupun di lingkaran teman kerja.
"Fakta bahwa dia (karyawati yang diajak staycation bos) membawa kasus ini ke kepolisian (tepat). Karena ini jelas sekali kekerasan seksual, tentu saja saya mengapresiasi apa yang dilakukan," tutur Tunggal.
Sebagai informasi, seorang karyawati berinisial AD (24) mengungkapkan perilaku tak sopan yang pernah dilakukan atasannya, H.
Ia mengaku H selalu mengajaknya jalan berdua dengan iming-iming perpanjangan kontrak kerja.
"Dia (atasan AD) selalu tanya kapan jalan berdua, saya selalu alasan 'iya, nanti. Saya maunya bareng-bareng', tapi dia selalu enggak mau, maunya berdua," kata AD kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).
Baca juga: Nasib Bos Sekaligus Dosen yang Ajak Karyawati Staycation: Diberhentikan dari Kantor dan Kampus
Perilaku atasannya itu pun tak hanya sekali dua kali.
H yang mempunyai posisi manager itu bahkan kerap memaksa dan mengancam memutus kontrak AD karena tak pernah mengiyakan ajakannya.
"Lama-lama dia kesal, akhirnya saya tegaskan dia lewat pesan WhatsApp bilang 'maaf pak, saya enggak bisa jalan berdua', di momen itu dia langsung marah, nomor saya diblokir, padahal kan saya masih kerja di situ," ungkap AD.
AD sendiri tidak tahu secara sejauh mana ajakan atasannya tersebut.
"Saya enggak terlalu nanya, tapi dia cuma bilang jalan dan makan berdua. Pas diajakin sama bareng-bareng sama teman, dia enggak mau, dia maunya berdua," tutur AD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.