JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menekankan, tenaga pendidik memiliki peran besar ketika Indonesia menikmati bonus demografi beberapa tahun mendatang.
Ia menyampaikan hal ini dalam sambutannya di acara halalbihalal Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang digelar di Gedung Guru Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2023).
"PGRI, guru, dan tenaga pendidikan memiliki peran strategis dalam menghadapi tantangan bonus demografi di Indonesia di tahun 2030," ujar Heru.
Baca juga: Heru Budi: Sejak Jokowi Jadi Gubernur DKI, Kami Beri Hibah ke PGRI
Heru menilai, bonus demografi berupa peningkatan jumlah warga berusia produktif di Tanah Air bakal memiliki dua hasil yang bertolak belakang.
Hasil pertama, jika kualitas warga berusia produktif mumpuni, hasil bonus demografi bakal berujung positif.
"Sebaliknya, (bonus demografi) menjadi beban karena kuantitasnya yang meningkat tanpa disertai kualitas," kata Heru.
Oleh karena itu, Heru meminta guru di Jakarta bisa meningkatkan kualitas murid-muridnya yang bakal berusia produktif.
Secara spesifik, ia meminta murid di Jakarta tidak bolos sekolah dan tidak merokok.
"Di sini, rekan-rekan PGRI, saya titip khususnya di DKI, mohon anak didik kita diberikan arahan hal yang baik untuk tidak keluar di jam kerja, jam sekolah, tawuran. Titip untuk tidak merokok, untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji," lanjut dia.
Bonus demografi merupakan istilah yang dikembangkan oleh ahli ekonomi Harvard, David Bloom dan David Canning.
Munculnya bonus demografi ditandai dengan ledakan penduduk usia kerja atau produktif, yakni usia 15 hingga 64 tahun.
Sebenarnya, apa itu bonus demografi?
Menurut Ratu Matahari, dkk dalam Buku Ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi (2019), pengertian bonus demografi adalah "keuntungan ekonomi yang disebabkan oleh penurunan rasio ketergantungan sebagai hasil turunnya fertilitas jangka panjang."
Baca juga: Ada Arak-arakan Timnas U-22, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Sudirman-Thamrin Besok
Sederhananya, bonus demografi merupakan keuntungan ekonomi yang didapat karena bertambahnya usia produktif sebagai akibat penurunan fertilitas jangka panjang.
Adapun yang dimaksud penurunan fertilitas jangka panjang ialah minimnya kelahiran atau jumlah bayi yang dilahirkan dalam satu tahun.
Dalam bahasa Inggris, istilah bonus demografi sering disebut demographic dividend atau demographic bonus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.