Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut "Kirab Juara", Atlet Taekwondo Indonesia di SEA Games 2023 Merasa Disayang Rakyat

Kompas.com - 19/05/2023, 15:15 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebahagiaan dirasakan oleh atlet taekwondo Indonesia, Nicholas Armanto, yang berlaga di SEA Games 2023, Kamboja, beberapa waktu lalu.

Wajah atlet asal Kota Bekasi, Jawa Barat itu semringah usai mengikuti "Kirab Juara Atlet Indonesia" pada Jumat (19/5/2023) pagi.

Kata Nicholas, sambutan masyarakat Indonesia membuatnya merasa didukung dan disayang setelah berjuang.

"Luar biasa sekali (acara Kirab Juara Atlet Indonesia). Momen tadi itu merasa disayang banget sama rakyat," ujar Nicholas saat berbincang dengan Kompas.com di Gedung Kemenpora.

Baca juga: Atlet Lari Dina Aulia Sumbang Perunggu SEA Games Kamboja, Bupati HST: Selamat Sudah Harumkan Bumi Murakata

Arak-arakan para atlet Indonesia itu dimulai dari Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Mereka berkeliling ke jalan di Ibu Kota.

Euforia dan sambutan hangat dari masyarakat untuk para atlet membuat perjuangan Nicholas di SEA Games 2023 tidak sia-sia.

Nicholas bersama tim taekwondo Indonesia berhasil meraih sembilan medali dalam ajang kejuaraan tiga tahunan itu.

"Satu emas, empat perak dan empat perunggu. Satu medali emas didapat dari katagori tarung, delapan dari katagori freestyle," kata Nicholas.

Baca juga: Kirab Juara SEA Games 2023, Bus Timnas U22 Indonesia Sudah di Bundaran HI

Senada Nicholas, atlet dayung Indonesia, Irwan juga mengungkapkan hal yang sama. Ia merasa kegiatan Kirab Atlet Juara Atlet Indonesia merasa mendapat perhatian dari rakyat.

"Rasanya senang banget beberapa kali ikut SEA Games baru ini ya kaya gini acaranya. Kita merasa di sayang dihargai dan disayang juga atas apa yang kita raih," ucap Irwan.

Irwan mengatakan, cabang olahraga dayung Indonesia mendapatkan delapan medali, yakni tiga emas, satu perak, dan empat perunggu.

"Ini kita mencapai target. Harapan semoga ke depan semangkin meningkat lagi," ucap Irwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com