JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjadi salah satu tokoh yang terjaring oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta sebagai calon gubernur DKI untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Saat ditanya tanggapannya terkait hal tersebut, Heru Budi meresponsnya dengan candaan.
"Ya, nama saya bisa masuk. Masuk ke mal, ke restoran," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Saat kembali ditanya soal namanya terjaring sebagai calon gubernur DKI, Heru hanya merespons dia kini akan bekerja terlebih dahulu.
Baca juga: Anggap Heru Budi Tak Ikuti RPD DKI 2023-2026, Fraksi PKS: Ada Program yang Berubah
"Ya kerja, kerja dulu mikirnya, kerja," tuturnya.
Untuk diketahui, DPW PSI DKI menjaring total sembilan nama sebagai calon Gubernur DKI Jakarta untuk Pilkada 2024.
Kesembilan nama itu adalah Ketua Dewan Pembina Partai PSI Grace Natali, Kabarharkam Polri Komjen Muhammad Fadil Imran, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Heru Budi Hartono.
Selain itu juga terdapat nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Bima Arya, Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar, Jenderal TNI Dudung Abdurahman, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.
"Proses seleksi (sembilan kandidat) dilakukan dengan penuh transparansi dan objektivitas," ujar Ketua DPW PSI Jakarta, Elva Qolbina dalam pemaparannya di kantor DPW PSI pada Rabu (17/5/2023).
Menurut Elva, kesembilan kandidat cagub DKI Jakarta yang ditawarkan oleh PSI dinilai kerap muncul di beberapa hasil survei sebagai sosok calon pemimpin potensial di DKI Jakarta.
"Ini kriteria yang komprehensif, lalu memastikan bahwa calon gubernur yang dipilih memiliki integritas, kompetensi, dan visi yang kuat untuk memajukan Jakarta," kata Elva.
Sembilan kandidat Cagub DKI Jakarta itu dimunculkan lewat platform "Rembuk Rakyat Jakarta" yang dapat diakses melalui bit.ly/rembukrakyatdki.
Dalam platform itu, masyarakat Jakarta dapat menjagokan salah satu dari sembilan bakal calon gubernur yang telah melalui seleksi ketat oleh PSI.
"Kami sangat bersemangat menghadirkan 'Rembuk Rakyat Jakarta' sebagai wujud nyata dari komitmen PSI dalam mendorong partisipasi publik yang lebih besar," kata Elva.
"Kami ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat Jakarta untuk memiliki peran yang lebih signifikan dalam memilih calon gubernur yang akan memimpin kota ini," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.