TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wewen (51), nenek balita yang hanyut di selokan berinisial D, mengaku khawatir kakak korban, H (10), mengalami trauma. Sebab, H melihat adiknya tenggelam.
Saat peristiwa terjadi, H juga tengah bermain hujan-hujanan, D kemudian mengikuti kakaknya bermain. Namun, D terpeleset masuk ke selokan sedalam satu meter.
"Saya khawatirnya kakaknya ini jangan sampai kena mental saja, soalnya dia ngelihat depan mata sendiri," tutur Wewen saat ditemui di rumah D, bilangan Pondok Cabe, Pamulang, Tangsel, Senin (22/5/2023).
Baca juga: Anak dan Ayah yang Hanyut di Selokan Pamulang Dimakamkan di Kebumen
Mengetahui adiknya hanyut, H langsung berlari ke rumah untuk memberi tahu ayahnya, R, yang tengah memperbaiki atap.
R langsung bergegas menyelamatkan D, tetapi ikut hanyut karena arus air yang cukup kencang saat hujan turun.
H rupanya sempat memperingatkan ayahnya untuk tidak masuk ke dalam selokan.
"Dia yang bilang juga, 'Jangan nyebur, Pak'. Jadi mudah-mudahan, doain supaya anaknya enggak kena mental," ujar Wewen.
Baca juga: Balita yang Hanyut di Selokan Pamulang Berulang Tahun Hari Ini, Sempat Minta Kue Ultah
Ketika Kompas.com mewawancari Wewen, H juga berada di rumah. Wajah H terlihat sendu, matanya bengkak dan memerah. Sesekali H tersenyum tipis dan menundukkan kepalanya.
Melihat kondisi sang cucu, Wewen meminta doa agar H dan ibunya tetap tegar setelah kehilangan dua anggota keluarga.
"Doakan ya semoga H juga menjadi anak yang kuat. Sekarang juga saya sebagai orangtua juga mendengarkan ibunya, selalu mendukung," ujar Wewen.
Baca juga: Jasad Balita yang Hanyut di Selokan Pamulang Ditemukan 4,5 Kilometer dari TKP
Sebagai informasi, D hanyut saat main hujan-hujanan, Minggu sore. Korban terpeleset ke selokan.
R yang berusaha menolong anaknya juga ikut hanyut terbawa arus yang kencang. R ditemukan pada Minggu pukul 20.00 WIB dalam radius 3 kilometer dari lokasi hanyut.
Sementara itu, D ditemukan dalam radius 4,5 kilometer dari lokasi hanyut pada Senin pukul 11.40 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.