Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruko Pluit dan Momentum Pengembalian Fungsi Tata Ruang Ibu Kota

Kompas.com - 25/05/2023, 10:43 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 200 petugas gabungan membongkar rumah toko (ruko) di RT 011/RW 03, Blok Z4 Utara dan Blok Z8 Selatan, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (24/5/2023).

Kanopi, bata beton (paving block) di badan jalan, dan bak kontrol saluran air yang dibangun oleh pemilik ruko di Pluit Karang Niaga, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah hancur.

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum dan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara menghancurkan beton-beton itu agar air hujan dapat terserap lancar.

Fasilitas yang dibangun pemilik ruko tidak sesuai dengan fungsi ruang, baik peruntukan maupun intensitas bangunannya.

Baca juga: Ruko Pencaplok Bahu Jalan di Pluit Baru Dibongkar Setelah 4 Tahun, Siapa Bermain?

Selain itu, bangunan itu juga tidak mematuhi ketentuan rencana tata ruang dan menghalangi akses kawasan terbuka yang dibangun itu dinyatakan sebagai milik umum.

"Pembongkaran di sini maksudnya untuk refungsi, yaitu mengembalikan semua fungsi yang ada, fungsi jalan, fungsi saluran, fungsi bangunan sesuai dengan ketentuan yang ada," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Arifin, Rabu.

Tetap dibongkar meski tak langganan banjir

Salah satu tukang di ruko Z8 Selatan Nomor 9-11, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara yang tengah bekerja membongkar beton-beton di atas bahu jalan dan menutup saluran air. KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Salah satu tukang di ruko Z8 Selatan Nomor 9-11, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara yang tengah bekerja membongkar beton-beton di atas bahu jalan dan menutup saluran air.

Salah satu keluhan yang pernah disampaikan Ketua RT 011/3 Riang Prasetya adalah soal kawasan sekitar ruko yang jadi langganan banjir sejak saluran air ditutup.

Pernyataan itu langsung dibantah oleh pemilik ruko Koko Hawker, Vincent. Menurut dia, kawasan tersebut terakhir kali direndam banjir itu pada 2006. Itu pun cepat surutnya.

Baca juga: Eksekusi Pembongkaran Area Ruko di Pluit yang Diwarnai Penggerudukan Kantor Ketua RT...

Wali Kota Jakarta Utara Ali Mualana Hakim menyatakan hal serupa. Menurut dia, Muara Karang juga memang bukan kawasan banjir.

Kendati demikian, Ali tetap memerintahkan bangunan yang menutup saluran air untuk dibongkar. Pasalnya, bangunan dibuat tidak sesuai peruntukannya.

"Kami akan buka saluran itu, intinya penutupnya dibuka," kata Ali, dilansir dari Antara, Rabu (25/5/2023).

Pemilik ruko harus bijak

Riang mengatakan pemilik ruko seharusnya menyikapi penertiban yang dilakukan pemerintah secara bijak. Apalagi mereka juga sudah kesempatan untuk bongkar sendiri bangunan yang bermasalah itu.

Baca juga: Rupa-rupa Alasan Pemilik Ruko Tak Akui Caplok Bahu Jalan di Pluit: Dapat Izin Jakpro, Klaim Bebas Banjir, dan Bau Kecoak

Menurut dia, pemerintah memiliki kewenangan penuh mengeksekusi bangunan bermasalah itu dengan mengacu surat rekomendasi teknis yang dikeluarkan oleh Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Kota Jakarta Utara.

Oleh karena itu, para pemilik ruko yang memiliki bangunan melanggar aturan karena menutup saluran air dan menyerobot bahu jalan harus mematuhi aturan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com