Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Orangtua Panik Tak Bisa Daftar PPDB DKI, Ternyata Belum Verifikasi Akun

Kompas.com - 12/06/2023, 17:35 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak SMP Negeri 35 Jakarta, membagikan pengalaman yang kerap terulang setiap kali Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Provinsi DKI Jakarta dibuka.

Guru sekaligus operator PPDB SMP Negeri 35 Jakarta, Inne bercerita, setiap tahun tidak sedikit orangtua yang datang ke sekolah meminta bantuannya untuk pendaftaran PPDB.

Bahkan, ada pula yang panik lantaran tidak bisa mendaftarkan anaknya memilih sekolah.

Setelah ditelusuri, kata Inne, rupanya orangtua dan siswa tersebut belum melakukan verifikasi akun PPDB.

"Bilangnya enggak bisa daftar, ternyata mereka belum aktivasi akun, jadi kita bantu aktivasi akun dulu. Namanya orangtua kan panik. Jadi mereka panik, kita panik," ucap Inne sambil tertawa kecil.

Baca juga: Disdik DKI Buka Posko Pengaduan PPDB 2023 untuk Atasi Keluhan Sulit Daftar

Padahal, kata dia, sebelumnya sekolah sudah melakukan sosialisasi soal cara pendaftaran online PPDB kepada siswa dan orangtua.

Namun, kemungkinan, kata dia, beberapa orangtua siswa juga masih awam mengenai cara pendaftaran online ini dan masih dalam tahap penyesuaian teknologi.

"Kita menghadapi orang tua yang kurang mengerti cara mendaftar, mereka ragu-ragu, pasti itu ada, hal biasa. Pada saat orangtua sekolah, kan belum online seperti ini, ketika mengurus anaknya harus online, jadi harus bertanya," tutur dia.

Baca juga: PPDB DKI Jakarta 2023 Dibuka, Cek 48 SMA Terbaik di Jakarta

Selain verifikasi akun, masalah lain yang juga sering dialami oleh siswa dan orangtua ialah lupa password akun PPDB.

"Enggak bisa log-in, udah log-in tapi lupa password, jadi sering banget ke sini itu lupa password, terus minta ganti password, dan kita bantu reset password di sini," ujar dia.

Untuk itu, meski password bisa dibantu reset oleh sekolah, namun Inne tetap mengingatkan agar orangtua dan siswa sama-sama mencatat password yang digunakan saat pendaftaran PPDB agar tidak perlu bolak-balik ke sekolah

"Tipsnya, buat orangtua dan anak, password-nya bisa dicatat dan difoto biar enggak lupa," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com