MEDAN, KOMPAS.com - Elsa Maharrani (33) tengah dalam perjalanan pulang bersama suaminya, Fajri Gufran Zainal (37) kembali ke Kota Padang, Sumatera Barat, ketika muncul pemikiran untuk mengembangkan kampung mereka.
Kampung tempat mereka tinggal, Simpang Koto Tingga, Kelurahan Ambacang, Kecamatan Kuranji, terletak di perbatasan antara kota dan kabupaten Padang.
Elsa mengatakan, rata-rata kelas ekonomi di kampungnya menengah ke bawah.
Dia dan suami ingin mencari cara untuk bisa membantu meningkatkan kesejahteraan kampungnya.
“Banyak di situ kuli bangunan, pemecah batu karena banyak kali, terus ada petani juga,” kata Elsa dalam Bincang Inspiratif 14th Satu Indonesia Award 2023 di Prime Plaza Hotel, Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (14/6/2023).
“Mereka itu pagi-petang. Dapat duit petang, paginya habis. Lalu, yang lebih parahnya lagi, (pengguna) narkoba juga banyak di sana,” sambung dia.
Baca juga: Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi
Sang suami akhirnya mengusulkan konsep “kampung jahit”.
Lewat konsep itu, mereka hendak mengajak orang-orang di Simpang Koto Tingga untuk memproduksi barang sendiri sehingga tidak lagi harus membeli produk dari Pulau Jawa.
“Saya mikir waktu itu. Ini Padang lho, bukan Jawa. Enggak mungkin, enggak mungkin,” tutur Elsa sambil tersenyum.
“Tapi suami bilang, bisa, bisa. Akhirnya ya sudah kita mimpi saja dulu,” lanjut dia.
Modal Rp 3 juta
Awalnya, Elsa mengeluarkan modal sebesar Rp 3 juta untuk merintis mimpinya itu. Dengan modal sekecil itu, awal usahanya tak berjalan mulus.
Dia kesulitan mencari penjahit yang mau bekerja sama dengannya.
“Saya coba cari kain, kita coba cari satu penjahit. Itu drama juga. Enggak ada yang mau di kampung kita diupah (di bawah) standar Jawa. Tapi kita meyakini, kita niatnya bangun kampung,” ujar Elsa.
Baca juga: Kisah Sukses Panut, Dapat Rp 50 Juta Per Bulan dari Jualan Ikan Cupang
Namun, ia tak pantang menyerah. Lambat laun, tim di tokonya yang bernama Maharrani bertambah besar hingga 74 orang kini telah bergabung.