JAKARTA, KOMPAS.com - PAM Jaya tengah membuat reservoir komunal atau bak penampungan untuk mengatasi krisis air bersih di Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara.
Direktur Utama (Dirut) PAM Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, anggaran proses pembuatan reservoir komunal itu mencapai Rp 18 miliar.
"Kalau yang Marunda Rusun (anggaran untuk membuat reservoir komunal) sampai 18 miliar," ujar Arief saat dikonfirmasi, Kamis (15/6/2023).
Baca juga: PAM Jaya Kirim 10 Truk Tangki Air ke Rusun Marunda Selama Pembuatan Bak Penampungan Belum Selesai
Arief mengatakan, anggaran di setiap proses pembuatan reservoir komunal memiliki nilai yang berbeda-beda. Hal itu menyesuaikan kapasitas bak penampungan air.
"Jadi tergantung kapasitas (reservoir komunal) kalau reservoir komunal yang kita buat di Duri Kosambi ini sekitar Rp 4-5 miliar. Karena pompanya bukan pompa main-main kita yang pasang," ucap Arief.
Arief pun menargetkan, pembuatan reservoir komunal di Rusun Maruna selesai dalam waktu sekitar dua bulan ke depan.
Untuk mengatasi sementara krisis air bersih yang dialami para penghuni Rusun Marunda, PAM Jaya mengirimkan 10 truk tangki setiap harinya.
"Kita memang masih menggunakan tangki, ada 10 truk tangki," ucap Arief.
Baca juga: Senasib dengan Rusun Marunda, Rawa Badak Utara Juga Krisis Air akibat Lokasi Pipa Terlalu Jauh
Arief sebelumnya mengakui pembangunan resrvoir komunal untuk mengatasi krisis air bersih di Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara, sempat mengalami kendala.
"Rusun Marunda kemarin ada hambatan tapi sekarang sudah selesai," ujar Arief dalam rapat kerja di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Arief mengatakan, permasalahan itu bukan karena perizinan pembangunan reservoir komunal, melainkan penempatannya yang berada di Rusun Marunda.
"Sekarang ini sudah dipindahkan ke ujung. Sekarang kita percepat. Kita sudah koordinasi dengan pak Wali Kota Jakarta Utara sudah kita jalani lagi tapi kita percepat," ucap Arief.
Menurut Arief, kendala dalam proses pembangunan merupakan hal yang biasa kerap terjadi. Namun persoalan itu segera diselesaikan agar proyek tetap berjalan.
"Ya namanya ini (pembangunan) ini. Jadi tidak mulus mulus saja karena aset tidak punya PAM. Tapi sudah selesai," kata Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.