Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Jam Bersama Prabowo Subianto di Ruang Penuh Senjata dan Buku Sejarah...

Kompas.com - 19/06/2023, 09:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com—Prabowo Subianto, Minggu (18/6/2023), menerima sejumlah petinggi redaksi media massa nasional di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Pertemuan digelar di ruang kerja Menteri Pertahanan ini.

Yang menarik, ruangan ini penuh senjata dan juga buku-buku sejarah. Berada di dalam kotak berpenutup kaca dan digantung rapi di dua sisi dari 16 pilar ruangan, senjata-senjata itu begitu mudah ditangkap mata.

Ada dua jenis senjata yang dipajang di sana. Pertama, senjata api laras panjang zaman dahulu. Salah satunya, Kentucky Rifle 19th Century. Senjata ini hanya diproduksi pada kurun 1861-1865.

Jenis kedua, pedang perwira militer dari berbagai negara. Yang ini mulai dari negara-negara Barat, India, hingga Korea Selatan. 

Tak hanya dipajang di pilar, senjata api zaman "baheula" serta pedang perwira serupa juga dipajang di dinding atas yang tersambung ke lantai dua ruangan.

Bahkan, terdapat meja bundar yang kaki-kaki penopangnya berbentuk senjata laras panjang. Meja itu berada persis di sebelah Prabowo. Di atasnya diletakkan tisu, cairan antiseptik, dan barang pribadi Prabowo.

Baca juga: Ikut Temui Wiranto di Hambalang, Jimly Asshidiqie: Tidak Gabung Partai, tapi Dukung Prabowo

Seakan melengkapi ornamen ruangan yang hampir seluruhnya adalah senjata, isi lain ruangan itu adalah buku-buku sejarah peperangan dunia.

Meski demikian, tak ada nuansa seram. Di ruangan yang sepenuhnya berlapis kayu itu, perbincangan berlangsung demikian hangat dan lepas.

Ditemani camilan gorengan sembari menyesap kopi Hambalang yang diracik sendiri oleh tangan Prabowo, diskusi mengalir apa adanya, menyentuh sejumlah topik aktual di negeri ini.

But I have no preparation, ya. Jadi maaf kalau saya bicara tidak terlalu sistematis,” ujar Prabowo yang mengenakan kemeja biru pudar dan celana hitam.

Ia mengaku, senang berdiskusi. Ia berkelakar, dirinya kuat apabila bincang-bincang itu berlanjut sampai tengah malam.

“Kalau kuat, sampai jam sebelas malam pun saya ladeni, asal untuk bangsa ini,” lanjut Prabowo sembari tertawa diiringi gelak tawa yang lainnya.

Baca juga: Ditemui Prabowo di Kediamannya, Mahfud: Saya Mau Main ke Hambalang Juga

Tak hanya topik serius yang bergulir dalam perbincangan di ruang penuh senjata tersebut. Beberapa kali, misalnya, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini melantunkan lagu kesukaan yang berasal dari era 70’an.

Ia rupanya salah satu penggemar berat The Beatles. Sementara soal lagu dari dalam negeri, seleranya jatuh pada Koes Plus.

Dipanggil Jokowi

Ketika perbincangan memasuki dua setengah jam pertama, ajudan Prabowo, Mayor Teddy Indra Wijaya tiba-tiba menghampiri dan menyerahkan secarik kertas berisi catatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com