Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Bentuk Rumah Doa di Tambun yang Diprotes Oknum Babinsa Ketua RW...

Kompas.com - 21/06/2023, 14:24 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Rumah Doa Fajar Pengharapan yang terletak di Graha Prima Baru, Tambun, Mangunjaya mendapat penolakan warga. Rumah doa itu dianggap menyalahi aturan karena digunakan untuk beribadah.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada Rabu (21/6/2023), rumah doa itu terletak di sebuah gang selebar 2-3 meter. Rumah berlantai satu itu tidak terlihat berbeda dari rumah warga yang lain.

Bangunan rumah tersebut sedang direnovasi. Tampak ada tiga pekerja bangunan sedang merontokkan cat dinding. Sementara pasir, bata ringan, dan bata hebel terlihat berserakan di halaman rumah.

Baca juga: Kadispenad Belum Dengar Kabar Babinsa Ketua RW Diduga Ikut Bubarkan Aktivitas Rumah Doa di Tambun

Situasi di gang itu pun tampak sepi, hanya ada satu dua warga yang keluar masuk dan melintas di gang tempat berdirinya rumah doa tersebut.

Adapun rumah doa itu biasa digunakan untuk aktivitas jemaat seperti les musik, les agama Kristen, les bahasa Inggris, dan sebagainya.

Namun karena sedang direnovasi, tidak ada aktivitas dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh jemaat.

Sebagai informasi, keberadaan Rumah Doa Fajar Pengharapan itu mendapat penolakan warga. Ketua RW 027 di lingkungan sekitar yang juga seorang anggota Babinsa bahkan disebut ikut menolak.

Pendeta Ellyson Lase membeberkan, oknum Ketua RW sekaligus Babinsa yang menolak keberadaan rumah doa adalah Serka S, seorang Babinsa TNI AD yang bertugas di Koramil Tambun, Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Saat Warga Tolak Rumah Doa di Tambun Bekasi, Oknum Babinsa Ketua RW Disebut Ikut-ikutan...

Penolakan yang ikut dilakukan oleh Ketua RW pertama terjadi di bulan Mei.

"Pertama saya dipanggil di bulan Mei. Dipanggil oleh RT, RW. Di situ ada pemilik rumah, saya dan juga ibu pendeta," ujar Ellyson, Senin (19/6/2023) malam.

Ia lalu menjelaskan, rumah doa adalah sebuah rumah yang ia kontrak untuk beribadah.

Rumah itu tidak ia alihfungsikan sebagai gereja.

Di rumah itu, Ellyson memberikan pendidikan agama untuk anak-anak yang di sekolahnya tidak dilengkapi kurikulum agama Kristen.

Penjelasan Ellyson tak digubris. Pihak RT dan RW tetap ingin aktivitas rumah doa tetap dihentikan. Namun, pendeta itu tak mau aktivitas dihentikan.

Ia juga sempat menanyakan, jika tidak boleh beribadah satu minggu sekali, maka harus berapa kali dalam satu bulan kegiatan itu bisa dilaksanakan.

Baca juga: Saat Jemaat di Rumah Doa Tambun Tak Diizinkan Beribadah dan Sering Diintimidasi...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com