JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), melestarikan kebudayaannya melalui Festival Budaya Manggarai.
Festival ini digelar di Anjungan NTT, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada 24-25 Juni 2023.
Ketua Ikatan Keluarga Manggarai Kebon Jeruk Libertus Jehani (56) mengatakan, pelestarian berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut secara turun temurun.
"Tujuan utamanya dari festival ini adalah karena ada kewajiban dari kami para orangtua untuk melestarikan budaya Manggarai agar generasi muda selalu ingat akan kebudayaannya," ujar dia di lokasi, Minggu.
Baca juga: Warga Flores Gelar Festival Budaya Manggarai di TMII, Pengunjung Antusias
Libertus melanjutkan, pelestarian budaya Manggarai tidak hanya berlaku bagi orang-orang yang lahir dan besar di sana.
Justru, pelestarian budaya juga harus mencakup orang-orang keturunan Manggarai yang lahir dan besar di luar kabupaten itu.
"Budaya Manggarai yang kami tahu sangat baik dan bernilai untuk menghidupkan masyarakat Manggarai," ucap dia di lokasi, Minggu.
Lebih lanjut, nilai-nilai itu sudah mengakar di masyarakat Manggarai, baik yang lahir dan besar di sana, maupun di luar kabupaten itu.
Baca juga: Rayakan HUT Ke-540 Bogor, Pemkot Gelar Festival Budaya hingga Balai Kota Open
"Maka, kami punya kewajiban sejarah untuk melestarikan budaya kami, salah satunya melalui festival ini," sambung Libertus.
Festival Budaya Manggarai diselenggarakan melalui kerja sama tiga komunitas, yakni Komunitas Perempuan Manggarai, Ikatan Keluarga Manggarai Bekasi, dan Ikatan Keluarga Manggarai Kebon Jeruk.
Dalam festival ini, ada beberapa kebudayaan khas Manggarai yang ditampilkan, salah satunya Tari Caci.
Kemudian adalah Misa Inkulturasi yang menggabungkan sisi religi dengan budaya dan permainan Kerangkuk Alu.
Baca juga: Cegah Konflik di Masyarakat, Festival Budaya untuk Perdamaian Dilaksanakan di 24 Daerah
"Ada juga kuliner khas Manggarai. Ada kue kompiang, nasi jagung, dan nasi dari beras merah khas Manggarai," terang Libertus.
Melalui gelaran festival ini, masyarakat keturunan Manggarai yang hidup di luar daerah itu bisa lebih mengenal asal-usulnya.
"Saya optimis dengan generasi muda Manggarai. Saya lihat anak-anak muda ikut berpartisipasi dalam festival ini. Beruntungnya, mereka masih ingin partisipasi," ucap Libertus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.