Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Reza Indragiri Amriel
Alumnus Psikologi Universitas Gadjah Mada

Polisi Bukan Hanya untuk Manusia

Kompas.com - 26/06/2023, 09:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

POLRI tampaknya sedang injak pedal gas dalam-dalam untuk menangani kasus tindak pidana perdagangan orang. Perdagangan orang disebut sebagai bentuk perbudakan modern.

Namun eksploitasi sesungguhnya tidak hanya dilakukan oleh manusia terhadap manusia. Selama ini ada praktik eksploitasi manusia terhadap makhluk bukan manusia: topeng monyet.

Sayangnya, eksploitasi terhadap satwa ini kadung dipandang sebagai atraksi hiburan. Bahkan kerap dianggap sebagai wujud kecerdasan manusia dalam melatih fauna agar berperilaku laiknya manusia.

Saya pribadi menentang atraksi topeng monyet. Tidak sebatas pidana. Topeng monyet, dalam standar kemanusiaan saya, adalah praktik niradab, bahkan biadab dengan menjadikan binatang sebagai mesin uang.

Terlebih manakala tidak ada orang yang memberikan uang, semakin berisiko keselamatan dan semakin memprihatinkan kehidupan kera-kera tersebut.

Mereka disiksa sedemikian rupa agar bisa menampilkan 'kelucuan' dan 'kehebatan'. Lalu, sebagaimana dikabarkan media investigatif, monyet-monyet itu (baca: pekerja utama) hanya diberikan sisa-sisa makanan oleh 'pemilik'-nya.

Tidak tega melihat nasib monyet-monyet itu, saya laporkan keberadaan topeng monyet di beberapa lokasi kepada Polres Bogor Kota.

Awalnya, jujur saja, saya tak berharap banyak. Toh, selama ini polisi acap dikritik karena pelayanannya tidak sesuai ekspektasi publik, padahal itu berkaitan dengan kasus yang menimpa manusia.

Maka, nalar awam saya mengatakan, apa pula respons yang akan kepolisian berikan pada kasus nonmanusia. Saya sudah siap kecewa.

Namun saya keliru. Begini ceritanya:

Tanggal 24 Juni 2023, saya memotret atraksi topeng monyet di lorong Gang Masjid dengan kamera ponsel saya. Foto monyet berdiri di aspal panas mengenakan baju merah di siang bolong, dengan leher terikat rantai, saya kirim langsung ke Kapolres Bogor Kota.

Nomor itu saya dapatkan dari flyer di grup whatsapp warga perumahan saya. Saya cantumkan lokasi atraksi topeng monyet itu. Plus pesan singkat, "Bisa mendapat atensi agar monyet tersebut dievakuasi, Pak Kapolres. Terimakasih."

Satu hal penting dalam komunikasi saya tersebut: nama yang tercantum di whatsapp saya hanya "Reza". Bukan nama lengkap.

Kapolres, saya yakini, tidak memiliki nomor ponsel saya. Saya pun sesungguhnya tidak pernah secara khusus mengingat-ingat nama apalagi nomor kontak Kapolres.

Dengan nama "Reza" saja, saya jelas-jelas orang biasa. Mungkin akan beda suasana andai saya cantumkan nama lengkap saya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com