JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penutupan akses jalan masuk ke rumah warga kembali terjadi.
Kali ini, akses jalan masuk ke sepuluh rumah warga di Perumahan Green Village, Perwira, Bekasi Utara, ditutup tembok seng lantaran pihak pengembang perumahan menyerobot tanah milik orang lain.
Salah satu warga yang terdampak, Sohilin (38), menyampaikan bahwa akses jalan menuju ke rumahnya sudah ditutup oleh pemilik sah lahan sejak tanggal 20 Juni 2023 lalu.
"(Dipagar) tanggal 20 Juni kemarin, baru 5 hari. Ada sekitar 10 rumah yang terdampak dengan panjang sekitar 370 meter," kata Solihin saat ditemui Kompas.com di lokasi, Minggu (25/6/2023).
Baca juga: Tembok Seng Tutup Akses 10 Rumah Warga Green Village Bekasi, Imbas Sengketa Lahan
Terkait kasus penutupan akses jalan masuk ke rumah warga, ini sebenarnya sudah sering terjadi di beberapa wilayah Jabodetabek.
Berdasarkan catatan Kompas.com, berikut ini adalah deretan kasus penutupan akses jalan rumah warga yang terjadi di Jabodetabek.
Pembangunan tembok SMKN 69 Jakarta menutup akses jalan ke puluhan rumah di wilayah RT 011 RW 007 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Salah satu warga yang terdampak, Bresman Marbun (69) mengatakan, ia kehilangan akses jalan dari rumahnya ke Jalan Swadaya Rawabadung sejak 14 April 2022 karena pembangunan tembok SMKN 69.
Akibatnya, Marbun dan keluarganya harus melewati dapur atau kamar mandi tetangga untuk menuju jalan utama.
Baca juga: Pembangunan Tembok SMKN 69 Jakarta Tutup Akses Jalan ke Puluhan Rumah di Cakung
"Saya bisanya lewat dapur sama kamar mandi orang," ujar Marbun saat ditemui di lokasi, Jumat (22/4/2022).
Marbun mengatakan, ada sekitar 10 rumah yang terdampak pembangunan tembok SMKN 69 tersebut.
"Yang terdampak langsung ada sekitar 10 rumah. Di samping rumah saya ada tiga rumah ditembok. Cuma mereka enggak bersuara," kata Marbun.
Tembok sepanjang dua meter berdiri di depan rumah Anisa (40), warga RT 011 RW 010 Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Akibatnya, akses jalan dari rumah Anisa ke gang atau jalan warga menjadi terhambat.
Baca juga: Warga Pulogadung Bangun Tembok dan Tutup Akses ke Rumah Tetangga karena Kesal Sering Dicaci maki