Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal di Rumah Panggung yang Kolongnya Dipenuhi Sampah, Warga Kapuk Muara: Dulunya Rawa-rawa

Kompas.com - 28/06/2023, 16:22 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 17/RW 04 Kelurahan Kapuk Muara, Ana (42) menceritakan bahwa wilayah rumahnya dulu adalah rawa-rawa.

Namun kini rawa-rawa itu telah dipenuhi rumah panggung yang kolongnya dipenuhi dengan sampah. 

“Rawa-rawa (dulunya),” kata Ana saat ditemui di rumahnya, RT 17/RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu (28/6/2023).

“Alang-alamg gitu (dulunya),” timpal Ninu (52) yang merupakan ibunda dari Ana dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Pemkot Jakut Bakal Angkut Tumpukan Sampah di Kolong Rumah Panggung Warga Kapuk Muara

Jalanan yang muat dilalui dua motor di kawasan itu dulunya juga tidak ada. Sebelum dicor, akses dibuat hanya dari bambu yang digabung. 

“(Jalannya) Pakai bambu. Bambu digabungkan ada empat, diikat, buat jalan, kayak jembatan,” ucap Ninu.

“(Rumah) sudah (rumah) panggung, tapi kita jalannya di bawah. Ke atas pakai tangga,” ungkap Ninu yang sudah 20 tahun lebih tinggal di sana.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tempat tinggal warga sekitar yang dulunya rawa-rawa ini didominasi dengan rumah panggung.

Penyangga rumah setinggi dua meter menggunakan rangka beton, tetapi tidak sedikit juga masih berupa kayu.

Rumah panggung warga ini didirikan tidak permanen. Pasalnya, masih ada yang menggunakan triplek atau kayu untuk fondasi.

Baca juga: Pemkot Jakut Akui Warga Kapuk Muara Buang Sampah di Kolong Rumah Panggung karena Tak Ada TPS

Pemandangan tidak enak pun terlihat jelas di daerah sini. Sampah-sampah di bawah kolong rumah panggung berserakan.

Sampah ini meliputi plastik, botol, styrofoam, sayur, sisa makanan, hingga kardus. Sementara itu, juga banyak tanaman liar yang tumbuh di antara tumpukan sampah ini.

Selain ditumbuhi tanaman, di atas sampah ini juga menjadi tempat bermain hewan peliharaan seperti kucing dan ayam.

Di salah satu sudut perkampungan yang dikenal Rawa Indah ini, juga terdapat kandang ayam di atas sampah berserakan tersebut.

Warga sekitar tampak sudah terbisa hidup berdampingan dengan sampah selama belasan tahun.

Baca juga: Belasan Tahun Hidup di Atas Tumpukan Sampah, Warga Kampung Muara: Kami Nyaman, Tidak Bau, Sudah Terbiasa...

Mereka menjalani kehidupan orang pada umumnya dengan memasak ataupun momong anak.

Jalanan yang menghubungkan satu titik ke titik lain juga dicor. Tetapi, terkadang terasa bergoyang saat kendaraan melintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com