Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debu dan Gumpalan Tanah Cemari Jalan Hasyim Ashari, Wali Kota Tangerang: Setiap Malam Dibersihkan

Kompas.com - 28/06/2023, 21:43 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah angkat bicara mengenai kemunculan debu tebal dan ceceran tanah di Jalan KH Hasyim Ashari, Cipondoh, Tangerang.

Ia tak menampik bahwa semua itu berasal dari proyek pembangunan Asrama Haji Cipondoh yang tengah berlangsung.

Namun, ia menegaskan, BPBD dan pihak kecamatan sudah membersihkan jalan tersebut dengan menyemprotkan air setiap malam.

Baca juga: Keluhkan Debu Diduga dari Proyek Pembangunan di Cipondoh, Pedagang Bakso: Meja Baru Dilap, Berdebu Lagi

"Teman-teman BPBD sama kecamatan tiap malam sudah nyemprotin. Mungkin itu sisa-sisa yang ada di pinggiran (jalan), karena kami juga enggak bisa tiap waktu semprotin, kan nanti macet," ucap Arief kepada Kompas.com, Rabu (28/6/2023).

Menurut Arief, sebelumnya tak ada masalah debu tebal atau ceceran tanah yang mencemari jalan tersebut.

Ia menduga kemunculan debu dan ceceran tanah akibat beberapa hari ke belakang diguyur hujan.

"Kemarin-kemarin kan enggak ada masalah. Ini kan karena kondisinya hujan ya beberapa hari belakangan ini, makanya sekarang tiap kalau sudah tengah malam kalau sudah jelang subuh disemprot, paginya sudah bersih," ujar Arief.

Sebelumnya diberitakan, ceceran tanah dan debu itu diduga berasal dari aktivitas truk muatan tanah proyek pembangunan Asrama Haji Cipondoh.

Baca juga: Jalan KH Hasyim Ashari Cipondoh Penuh Debu, Diduga Imbas Proyek Pembangujan Asrama Haji

Pengamatan Kompas.com pada Rabu (28/6/2023), gumpalan tanah berserakan di beberapa titik di sekitar Jalan Hasyim Ashari.

Tanah itu terlihat sudah mengering. Namun, ada juga pasir hingga kerikil yang berserakan di ruas jalan tersebut.

Kondisi makin diperparah ketika kendaraan motor maupun mobil melintas di sana. Mengingat volume kendaraan yang melintas di jalan itu cukup tinggi.

Otomatis, debu-debu beterbangan dan mengganggu pengendara maupun pedagang di sekitar.

Saat Kompas.com mencoba melintas menggunakan motor, debu-debu itu memang menganggu penglihatan serta membuat mata sakit.

Baca juga: Pasukan Biru Disuruh Bersihkan Selokan di Bekasi, Pengamat: Kenapa Tidak Pekerjakan Orang Sekitar Saja?

Ami Saminah (55), pemilik warung klontongan di Jalan Hasyim Ashari juga mengeluhkan hal serupa.

Menurut dia, debu-debu itu berasal dari aktivitas truk pengangut tanah untuk proyek pembangunan Asrama Haji Cipondoh.

"Debu ini dari jalanan. Ini kan truk bawa tanah ke sana (asrama haji), katanya buat urukan asrama haji tanah itu, jadi tanah ini sering jatuhan dari truk," kata Ami.

Ami tak menampik bahwa tanah yang bercecer itu terkadang dibersihkan oleh petugas pemadam kebakaran.

Namun, air yang disemprotkan dari mobil damkar hanya memindahkan ceceran tanah itu ke pinggir jalan.

"Memang banyak tanah yang bercecer, memang disiram kalau malam, cuma enggak sampai bersih. Itu disiram doang, tapi kan lumpurnya ke pinggir jalan," imbuh Ami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com