Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Serabutan saat Awal Merantau di Jakarta, Kini Pendapatan Fuad Membaik sebagai Pengelola RPTRA

Kompas.com - 03/07/2023, 06:34 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fuad (45) sudah merantau di Jakarta selama 18 tahun, yakni sejak 2005.

Warga asli Kebumen, Jawa Tengah, ini beranjak ke Ibu Kota dengan harapan dapat memperbaiki nasib.

"Dulu niatnya muncul karena ingin ubah nasib dan cari rezeki sendiri, supaya enggak bebankan orangtua," ucap Fuad di RPTRA Komarudin, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Bahri Modal Nekat Merantau dari Madura ke Jakarta, Satu Tahun Pertama Terseok-seok Cari Kerja

Sebelum ke Jakarta, Fuad memang sempat merantau ke daerah lain termasuk Semarang, Magelang, dan Bandung.

Berbagai pekerjaan ia lakukan demi mencukupi kebutuhan sehari-hari, mulai dari bekerja di tempat cuci mobil sampai menjadi asisten rumah tangga (ART).

Namun, pendapatan yang diterima dirasa kurang cukup sehingga Fuad memutuskan untuk pergi ke Ibu Kota.

"2005 ke Jakarta sendirian, kebetulan juga karena dapat panggilan kerja di rumah sakit kawasan Kemayoran," terang dia.

Ia bekerja di rumah sakit selama dua tahun sebelum mencoba peruntungan di bidang konstruksi bangunan.

Baca juga: Jauh-jauh Merantau dari Nias karena Tergiur Kisah Sukses Sopir Metromini di Jakarta...

Proyek pertamanya berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Sejak saat itu, Fuad kerap berpindah-pindah lokasi sampai 2015.

Pada tahun tersebut, ia sempat menganggur sebelum bekerja menjadi seorang PPSU di sebuah RPTRA di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur sampai 2023.

"Baru Januari 2023 ini saya kerja di RPTRA Komarudin sebagai salah satu pengelola. Lingkup kerjanya termasuk perawatan kawasan, gajinya Rp 4,9 jutaan," kata Fuad.

Suka duka merantau di Jakarta

Fuad sudah mengalami manis dan pahitnya merantau di Jakarta selama 18 tahun. Salah satunya menjadi korban banjir saat bekerja di Kemayoran.

Selama bekerja di sana, ia menyewa sepetak kontrakan bersama tiga orang temannya. Harga sewanya Rp 500.000 per bulan.

Meski sudah dibagi empat, biaya sewanya tetap dirasa mahal karena gaji bulanan Fuad pada saat itu adalah Rp 500.000.

Selain harganya yang mahal, lokasi kontrakan juga kurang strategis karena langganan banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com