Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Punya Jalan Bagus, Warga di Kapuk Muara Urunan Rp 1 Miliar

Kompas.com - 05/07/2023, 15:11 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 017/RW 04 Kelurahan Kapuk Muara berinisiatif urunan demi mengecor jalan di wilayah mereka.

Ketua RT setempat, Syafrudin (54), mengungkapkan bahwa jalan beton yang dibangun atas swadaya masyarakat itu diketahui berbiaya lebih dari Rp 1 miliar. Pengecoran jalan dilakukan bertahap sejak 2005.

"Waduh, itu kalau misalnya dihitung keseluruhan, itu Rp 1 miliar lebih. Sudah miliar-miliaran. Untuk 100 meter saja sudah berapa ratus juta," ungkap Syafrudin saat ditemui Kompas.com di Kantor RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Ketua RT Pertanyakan Kenapa Rumah Panggung di Kapuk Muara Baru Dipermasalahkan Setelah Belasan Tahun

Sebelum mendapatkan akses jalan yang layak, Syafrudin berujar bahwa dulu warganya bersusah payah untuk keluar masuk permukiman.

Sebagai informasi, wilayah RT 17 RW 04 Kelurahan Kapuk Muara awalnya merupakan rawa-rawa. Warga yang tinggal di kawasan itu ialah mereka yang tergusur dari bantaran kali karena pelebaran.

Para korban penggusuran akhirnya mendirikan rumah panggung di rawa tersebut. Mereka bergotong royong memangkas ilalang yang menjulang agar dapat mendirikan rumah panggung.

Baca juga: Tinggal di Rumah Panggung yang Kolongnya Dipenuhi Sampah, Warga Kapuk Muara: Dulunya Rawa-rawa

Ketika itu mereka mengandalkan batang bambu yang dirangkai sebagai akses jalan.

Selang beberapa waktu kemudian, Syafrudin bersama warga setempat berinisiatif membangun jalan beton supaya mudah dilalui sepeda motor walau lebarnya tidak seberapa.

Warga setempat akhirnya urunan dan baru terealisasi pada 2005.

Pengecoran dilakukan bertahap hingga akhirnya bisa digunakan untuk akses dari satu titik ke titik yang lain.

"Kami punya inisiatif dan semangat untuk membangun jalan. Kami musyawarah. Masalah membangun jalan itu dari swadaya masyarakat. Total semuanya pure dari masyarakat," ungkap dia.

Baca juga: Diusulkan Pindah ke Rusunawa, Ketua RT di Kapuk Muara: Warga Tak Setuju, Sudah Nyaman

Pria yang sudah menjabat sebagai Ketua RT selama lima periode tersebut juga memastikan bahwa pemerintah bukan tidak ingin membantu, tetapi memang tidak bisa.

"Kita pengin punya jalan bagus saja harus berjuang sendiri. Karena selama ini, kita mengajukan ke pemerintah, yang bahwa rawa ini termasuknya tanah abu-abu. Artinya, masih sengketa. Jadi, pemerintah itu enggak mau membantu buat jalan atau segala macam," pungkas Syafrudin.

Diberitakan sebelumnya, Lurah Kapuk Muara Yason Simanjuntak mengungkapkan bahwa sejumlah warga RT 017/RW 04 Kelurahan Kapuk Muara bertempat tinggal di tanah milik orang lain.

Yason juga memastikan bahwa sejumlah warga yang tinggal di rumah-rumah panggung tersebut tidak mempunyai bukti kepemilikan seperti sertifikat dan surat izin mendirikan bangunan (IMB).

"Itu daerah grey area, tanah orang dikuasai warga," kata Yason saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (28/6/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com