Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI Sebut Akses Perumahan yang Ditutup Jadi Penyebab Kemacetan Jalan Protokol

Kompas.com - 06/07/2023, 13:55 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berujar bahwa penutupan akses perumahan yang menjadi jalan alternatif bagi pengendara menjadi salah satu penyebab kemacetan di Ibu Kota.

Penutupan akses jalan perumahan dengan portal membuat pengendara tidak memiliki pilihan untuk mengindari kemacetan.

"Zaman saya kecil di Kebayoran, saya tinggal di situ, Itu kalau macet ambil jalan tembusan-tembusan. Sekarang ini mohon maaf mungkin di sini ada pengembang seenaknya saja dia tutup. apa yang terjadi? (Jalan) protokol lagi yang dikejar, ya macet," ujar Prasetyo di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).

Baca juga: Ketua DPRD DKI Minta Petugas Dishub Tak Berlagak Cegat Mobil sehingga Timbul Kemacetan

"Kalau ini tidak ada digerakkan atau hanya pertemuan saja, tidak ada putusannya, ya tidak ada gunanya. Jadi harus ada langkah-langkah," sambungnya.

Prasetyo juga meminta petugas Dishub DKI Jakarta untuk serius bekerja khususnya saat mengatur lalu lintas agar tidak sembarang memberhentikan kendaraan yang malah menimbulkan kemacetan.

"Saya minta juga Pak Syafrin, anggotanya di lapangan juga jangan celelekan (bercanda) di lapangan," ujar Prasetyo.

Baca juga: Heru Budi Sebut Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Bisa Urai Kemacetan

Selain itu, ia juga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meniru Jepang dalam mengatasi kemacetan di Ibu Kota.

Penanganan kemacetan bisa menerapkan aturan dalam peraturan daerah (perda) terkait satu rumah memiliki satu kendaraan.

"Pada saya kunjungan kerja ke Jepang, itu salah satu contoh adalah satu rumah punya garasi. ya mobilnya satu, ini solusinya. saya minta aturan-aturan itu dipakai." kata Prasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com