Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penataan Ulang Terminal Pulogadung Disambut Penolakan Keras dari Penghuni Kios Liar

Kompas.com - 08/07/2023, 08:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Terminal Pulogadung Suratman mengungkapkan, penghuni kios liar di terminal menolak keras rencana penataan ulang terminal.

Padahal, kata Suratman, mereka menduduki lahan yang dimiliki oleh pemerintah.

"Bentuk penolakannya dengan mendatangi kantor. Sudah dua kali, dan bertemu dengan saya langsung untuk berdialog," ucap dia di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (7/7/2023).

Para penghuni kios berdialog untuk meminta solusi, yakni mendapatkan ganti tempat.

Sebab, dalam rencana penataan ulang Terminal Pulogadung, kios yang berada di depan bangunan menara akan digusur.

Perihal penataan ulang, Sutarman mengungkapkan bahwa pemberian surat pemberitahuan dan sosialisasi sudah dilakukan sejak 2021.

"Tanggapan penghuni kios soal sosialisasi ini, umumnya mereka minta dicarikan tempat. Ya kami tidak bisa sediakan," terang dia.

Baca juga: Hilangkan Kesan Kumuh dan Negatif, Terminal Pulogadung Bakal Ditata Ulang

Beberapa penghuni memanfaatkan kios sebagai tempat untuk membuka usaha seperti warung dan jasa tambal ban.

Namun, ada pula yang mendirikan kantor organisasi masyarakat (ormas) dan menjadikan kios sebagai tempat tinggal.

Rata-rata, yang meminta ganti dalam bentuk penyediaan tempat baru adalah mereka yang membuka usaha.

"Kami tidak bisa sediakan tempat karena satu, mereka di sini tidak dipungut biaya retribusi sejak 2021," jelas Suratman.

"Kemudian, mereka menyalahi penggunaan bangunan. Tadinya hanya untuk berjualan, malah jadi tempat tinggal. Mereka juga mendirikan bangunan di atas saluran air. Itu enggak boleh," imbuh dia.

Baca juga: Kios Liar di Terminal Pulogadung Bakal Digusur, Penghuni Sudah 3 Kali Diberi Peringatan

Adapun Terminal Pulogadung sudah direncanakan untuk ditata ulang sejak 2021.

Penataan ulang dimaksudkan untuk menghilangkan kesan kumuh dan negatif yang melekat pada terminal itu.

"Memang sudah dari 2021 akan ada peremajaan terminal. Pembenahan dari pedagang-pedagang liar atau rumah tinggal liar tanpa izin," tutur Sutarman.

Selain pembongkaran kios, Sutarman mengatakan bahwa sejumlah fasilitas juga akan ditambahkan di Terminal Pulogadung.

Salah satunya adalah taman. Jika deretan kios sudah dirobohkan, taman akan didirikan di sana.

Targetnya, penataan ulang akan dimulai dari pembongkaran kios pada tahun ini.

Sementara untuk penambahan atau perbaikan fasilitas terminal, masih akan dirundingkan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Permukiman Pernah Terbakar pada 2020, Gang Venus Kini Lebih Terang

Permukiman Pernah Terbakar pada 2020, Gang Venus Kini Lebih Terang

Megapolitan
Jika Jadi Gubernur Jakarta Lagi, Anies: Kembalikan Semua pada Relnya

Jika Jadi Gubernur Jakarta Lagi, Anies: Kembalikan Semua pada Relnya

Megapolitan
Wali Kota Jakpus Larang Kendaraan Dinas Beroperasi jika Tak Lolos Uji Emisi

Wali Kota Jakpus Larang Kendaraan Dinas Beroperasi jika Tak Lolos Uji Emisi

Megapolitan
Wacana Duet dengan Kaesang di Pilkada 2024, Anies: Semua Orang Punya Kesempatan Setara

Wacana Duet dengan Kaesang di Pilkada 2024, Anies: Semua Orang Punya Kesempatan Setara

Megapolitan
Fotografer dan Sekuriti GBK Cekcok, Saling Provokasi dan Tantang Pukul Pipi

Fotografer dan Sekuriti GBK Cekcok, Saling Provokasi dan Tantang Pukul Pipi

Megapolitan
Sekuriti Cekcok dengan Fotografer, Pengelola GBK: Ada Salah Paham

Sekuriti Cekcok dengan Fotografer, Pengelola GBK: Ada Salah Paham

Megapolitan
Firli Bahuri Tak Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Pengamat: Seharusnya Sudah Divonis

Firli Bahuri Tak Ditahan Setelah 7 Bulan Tersangka, Pengamat: Seharusnya Sudah Divonis

Megapolitan
Anies Baswedan Mengaku Dihubungi PDI-P Soal Usulan Jadi Cagub Jakarta

Anies Baswedan Mengaku Dihubungi PDI-P Soal Usulan Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Dilaporkan ke Bawaslu soal Pelanggaran Netralitas ASN, Supian Suri Sebut Siap Disanksi

Dilaporkan ke Bawaslu soal Pelanggaran Netralitas ASN, Supian Suri Sebut Siap Disanksi

Megapolitan
Pembacok Petugas Kebersihan di Cilincing Sempat Kabur ke Kuningan Jawa Barat

Pembacok Petugas Kebersihan di Cilincing Sempat Kabur ke Kuningan Jawa Barat

Megapolitan
Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Minim Sinar Matahari, Warga Gang Venus: Alhamdulillah Betah

Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Minim Sinar Matahari, Warga Gang Venus: Alhamdulillah Betah

Megapolitan
Cekcok dengan Sekuriti GBK, Fotografer Ngaku Baru Datang Langsung Diteriaki

Cekcok dengan Sekuriti GBK, Fotografer Ngaku Baru Datang Langsung Diteriaki

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Bacok Petugas Kebersihan Saat Tawuran di Cilincing

Polisi Tangkap Pria yang Bacok Petugas Kebersihan Saat Tawuran di Cilincing

Megapolitan
Singgung Konflik Kampung Bayam, Anies: Pilihannya Sederhana, Terlunta atau Diberi Kunci Masuk

Singgung Konflik Kampung Bayam, Anies: Pilihannya Sederhana, Terlunta atau Diberi Kunci Masuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com