JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang menganggap bahwa Terminal Pulogadung di Jakarta Timur merupakan lokasi yang rawan pencopetan.
Tidak jarang, para penumpang yang turun maupun berangkat dari terminal itu mengalami kehilangan barang.
Kepala Terminal Pulogadung Suratman tidak menampik hal tersebut. Oleh karena itu, pihaknya memperketat keamanan di kawasan terminal.
"Benar di sini banyak copet. Tengah hari, bahkan pagi juga ada saja yang beraksi. Cuma sekarang berkurang karena kami perketat (keamanan)," ucap dia di lokasi, Jumat (7/7/2023).
Baca juga: Video Viral, Copet Beraksi di Terminal Pulogadung meski Ada Petugas Dishub Atur Lalu Lintas
Pengetatan keamanan yang dimaksud adalah penjagaan oleh sekuriti dan petugas Dishub di sejumlah titik di terminal.
Selain itu, barier beton juga digunakan untuk mempersempit gerak para pencopet.
Suratman menjelaskan, sebelum adanya barier beton, para pencopet bisa kabur dengan leluasa.
Mereka dapat berlari ke segala arah tanpa penghalang. Namun, kini ada cukup banyak barier beton untuk dilalui.
"Pencopetan berkurangnya mulai pertengahan 2022. Selain melalui sekuriti, kami juga kurangi dengan barier beton, ruang gerak mereka jadi terbatas," Suratman berujar.
Baca juga: Copet Beraksi di Terminal Pulogadung meski Ada Petugas Dishub, Polisi: Kami Akan Awasi dan Patroli
Namun, ada satu lagi langkah untuk meminimalisir, bahkan menghilangkan aksi pencopetan di Terminal Pulogadung, yakni penataan ulang.
Penataan ulang sudah direncanakan sejak 2021, dan dimaksudkan untuk menghilangkan kesan kumuh dan negatif yang melekat pada terminal itu.
Dalam penataan ulang, deretan kios di seberang bangunan menara akan digusur.
Ada beberapa kios kosong di sana. Melalui penataan ulang, kios kosong tidak akan dimanfaatkan oleh para pencopet untuk bersembunyi.
"Memang sudah dari 2021 akan ada peremajaan terminal. Pembenahan dari pedagang-pedagang liar atau rumah tinggal liar tanpa izin," tutur Sutarman.
Baca juga: Hilangkan Kesan Kumuh dan Negatif, Terminal Pulogadung Bakal Ditata Ulang
Pedagang dan rumah tinggal liar yang dimaksud adalah deretan kios di seberang halte transjakarta, tepatnya sederet dengan WC umum di sisi kanan pintu keluar terminal.