JAKARTA, KOMPAS.com - Leni Krisdian (33), seorang pegawai dari salon "satu-satunya" yang masih bertahan di Mal Blok M, Jakarta Selatan ini, berbagi suka duka yang ia lalui, sejak mal itu berjaya hingga kini nyaris tak ada lagi penghuninya.
Ia bercerita, di masa jayanya, sekitar 2014, pelanggan salon bisa mencapai ratusan orang dalam sehari. Namun kini, untuk mendapatkan 15 pelanggan saja rasanya sangat sulit.
"Dulu sehari bisa 100 orang lebih. Sekarang 15-20 orang pelanggan saja susah banget," kata pegawai kasir The Guh Wijaya Negara Salon itu saat ditemui Kompas.com di lokasi, Minggu (9/7/2023).
Baca juga: Bayar Parkir Dua Kali di Blok M Dipersoalkan, Pemerintah Sudah Turun Tangan tetapi Belum Selesai
Bahkan, kata dia, pada masa itu, pelanggan pun harus mengantre sebelum dilayani, hal itu berbeda jauh dibandingkan kondisi saat ini.
"Sampai mengantre gitu, kalau sekarang seadanya aja yang lewat. Kita kan hitungannya salon sudah lama, pelanggan tetap masih ada, satu dua orang masih ada," tutur wanita asal Cirebon itu.
Dengan kondisi pelanggan yang tak menentu ini, pendapatan salon pun jadi turun drastis. Saat ini, hanya sekitar 30-40 persen saja dari pendapatan masa jayanya dulu.
"Hitungannya cuma 10 persennya dari omzet dulu. Kita cuma bertahan aja sampai ini gedung mau dibawa ke mana, mau dirombak atau gimana terserah pengelola," tutur dia lagi.
Baca juga: Saat Juru Parkir Liar Masih Berkeliaran di Blok M Square meski Sudah Ada yang Ditangkap
Dampak lainnya, jumlah pegawai salon pun ikut berkurang lantaran banyak yang mengundurkan diri karena mal yang semakin sepi, apalagi ketika pandemi Covid-19 mewabah.
"Dulu pegawai bisa sampai 15-20 orang lah, sekarang sisa lima orang saja," kata Leni.
Saat ini pun, salon yang sudah ada sejak Mal Blok M pertama kali dibuka pada 1992 itu, tetap mencoba bertahan di tengah sulitnya kondisi sekarang.
"Bertahan juga sulit sih sebenarnya, tapi bos 'ya sudalah semampunya aja', yang penting ketutup aja gaji sama operasional kita. Kalau pun udah nombok terus mungkin enggak kuat juga," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.