BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kompol Widodo menyimpulkan bahwa A (40) bukan tewas karena dibunuh.
Adapun pria paruh baya itu ditemukan tewas di halaman rumahnya dengan kondisi bersimbah darah dan sejumlah luka tusuk, Jumat (7/7/2023).
"(Bunuh diri) dugaannya begitu, berdasarkan saksi-saksi, ya," kata Widodo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/7/2023).
Widodo mengatakan, A tewas dengan cara melukai dirinya sendiri menggunakan sebilah celurit. Hal itu diduga ia lakukan karena kondisinya yang depresi.
Senjata tajam itu bahkan masih digenggam ketika korban ditemukan tewas bersimbah darah.
"Kata temannya (saksi), dua hari sebelum kejadian, dia bertingkah aneh seperti orang stres, terus sampai di rumah juga gitu, seperti orang kesurupan," ungkap Widodo.
Widodo mengatakan, jenazah A sudah diserahkan ke keluarga dan kini sudah dikebumikan.
"Iya (diserahkan ke keluarga) setelah proses otopsi kemarin," lugas dia.
Diberitakan sebelumnya, A ditemukan tewas bersimbah darah di wilayah Desa Simpangan, Cikarang Utara, Jumat (7/7/2023). Korban ditemukan tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya.
"Ada beberapa luka di tubuh, termasuk di perut," kata Kapolsek Cikarang, Kompol Samsono kepada wartawan, Jumat.
Baca juga: Pria Ditemukan Bersimbah Darah di Cikarang, Ada Celurit di Dekat Jasadnya
Selain sejumlah luka, kata Samsono, sebilah celurit juga ditemukan di dekat tubuh korban.
Kendati demikian, Samsono belum bisa menyimpulkan soal keberadaan celurit tersebut.
"Barang bukti (jenis celurit) ada yang kami temukan, semua tunggu hasil penyelidikan," ucap Samsono kala itu.
Jasad korban pun saat itu langsung dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk guna proses lebih lanjut.
"Kami masih menunggu fakta-fakta dari penyelidikan yang ada, jenazah kami kirim ke RS Kramatjati untuk diotopsi," kata Samsono.
"Tunggu proses penyelidikan saja, nanti jika sudah ada hasil dari otopsi, kami lakukan rilis di Polres Metro Bekasi," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.