Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Identifikasi Anggota Geng yang Serang Remaja di Pamulang Tangsel

Kompas.com - 10/07/2023, 22:44 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi tengah menyelidiki kasus penyerangan yang menyebabkan remaja pria berinisial D (14) terluka akibat disabet senjata tajam di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (10/7/2023) dini hari.

Kapolsek Pamulang Kompol Fiernando Andriansyah mengatakan, pihaknya tengah berupaya mengidentifikasi para pelaku berdasarkan rekaman CCTV.

"Kami sudah cek CCTV untuk indentifikasi para pihak. (Tapi) CCTV baru di-copy, masih kami cek untuk dia (pelaku) bergerombol atau enggak," kata Fiernando saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: Seorang Remaja Terluka Usai Diserang Geng Lawan di Pamulang Tangsel

Saat ini, Fiernando mengatakan, ada dua saksi yang sudah diperiksa dalam perkara tersebut, termasuk korban D.

"(Ada) dua orang saksi, korban dan satu kawannya sudah kami mintai keterangan," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, sebuah foto dengan narasi seorang remaja diserang oleh sekelompok remaja lain bersenjata tajam, viral di media sosial.

Dalam foto yang diunggah di akun Instagram @seputartangsel disebutkan bahwa korban diserang sekelompok remaja pada Senin dini hari.

Baca juga: Modus Penipu Tiket Konser NCT Dream, Tawarkan Jastip dengan Fee Rp 500.000

Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa korban bersama dua temannya diserang saat hendak membeli nasi goreng.

Mereka kemudian berlari, tetapi ada satu korban yang terkena sabetan senjata tajam. Akibatnya, korban mengalami luka di bagian lengan kanan.

"Anak saya jatuh dan langsung dikeroyok, lalu disabet dengan samurai (pedang) di tangan kanan, jari tangan dan punggungnya oleh banyak orang," demikian keterangan dalam unggahan foto tersebut.

"Sekarang kondisi anak dirawat di RS Permata Pamulang dengan kondisi 4 jari patah dan akan operasi."

Baca juga: Deretan Barang Branded yang Dibeli Penipu Tiket Konser NCT Dream, Ada Balenciaga dan Tory Burch

Sementara itu, Kompol Fiernando Andriansyah mengatakan, korban D bersama temannya sudah janjian melalui media sosial untuk tawuran dengan kelompok lain.

"Setelah kami cek ke lapangan, antara dua belah pihak itu memang sudah ada janjian melalui grup WA atau grup apanya alat komunikasi di medsos," ucap Fiernando.

Korban dan temannya kemudian menuju lokasi di sekitar Toko Mitra Baja Pamulang. Di sana, mereka diserang kelompok lawan.

"Ketika si korban dan beberapa kawannya berboncengan dengan motor datang ke sana, ternyata kelompok yang lainnya sudah ada di sana sehingga sudah siap," ucap Fiernando.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com