JAKARTA, KOMPAS.com - Situs IQAir menyatakan, kualitas udara di Jakarta pada Selasa (11/7/2023) tidak sehat untuk kelompok sensitif. Angka itu merupakan data yang diperbarui pada pukul 09.00 WIB.
Dilansir dari situs tersebut, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 124 dengan polutan utamanya yakni PM 2,5 dan nilai konsentrasi 44.9 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).
"Konsentrasi PM 2,5 di Jakarta saat ini 9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan dari situs IQAir.
Baca juga: Ada Penipuan Modus Hotline Polda Metro Jaya, Warga yang Mengadu Disuruh Bayar
Masih dari situs IQAir, angka kualitas udara di Jakarta itu didapat dari 21 kontributor dan 6 sumber data, yakni dari PurpleAir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta AirNow.
Jakarta berada di peringkat kelima kota dengan indeks kualitas udara terburuk di dunia. Adapun peringkat pertama berada di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), dengan kualitas udara di angka 177, disusul Kota Kampala, Uganda, dengan kualitas udara 154.
Situs IQAir memberi beberapa saran agar warga bisa terlindung dari kualitas udara di Jakarta yang buruk.
Baca juga: Sisa-sisa Riwayat Mal Blok M, Apotek dan Salon Lawas Bertahan meski Dihantam Pahitnya Keadaan
Saran itu antara lain, memakai masker apabila sedang di luar, menyalakan penyaring udara (air purifier), tutup jendela untuk menghindari udara yang kotor, dan menghindari aktivitas di luar ruangan.
Adapun saat ini Kota Jakarta memiliki suhu 29 derajat celsius dengan kondisi cuaca berkabut. Nilai kelembapan udara 65 persen dan embusan angin 7.4 km/h. Sementara untuk tekanan berada di angka 1.012 mbar (millibar).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.