Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Ningsih Melepas Anaknya Pertama Kali Masuk Sekolah, Takut Sulit Beradaptasi

Kompas.com - 12/07/2023, 12:22 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu orangtua murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasar Minggu 04 Pagi, Ningsih (37) memiliki kekhawatiran tersendiri untuk anaknya yang kini menjadi peserta didik baru di tahun ajaran 2023/2024.

Ningsih khawatir buah hatinya belum bisa beradaptasi dengan suasana baru.

“Hal yang paling dikhawatirkan ya anak kaget dengan suasana baru, tidak mau ditinggal, maunya ditemani selama di sekolah,” kata Ningsih kepada Kompas.com pada Rabu (12/7/2023).

Untuk mempersiapkan ini, Ningsih selalu memberikan dukungan dan afirmasi kepada anak agar berani mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).

Baca juga: Antusiasnya Orangtua Siapkan Bekal Anak untuk Hari Pertama Masuk Sekolah

Sementara, saat ditanya apakah dia takut dengan perundungan terhadap anaknya di lingkungan sekolah, Ningsih memastikan tidak tidak mengkhwatirkan hal tersebut.

Pasalnya, Ningsih sudah memberikan pesan kepada buah hati sebelum akhirnya masuk di hari pertama sekolah.

“Kalau untuk bully sih tidak. Kalau anak saya sudah saya berikan arahan, ‘jika ada teman yang menganggau atau mengejek, langsung laporkan kepada ibu guru’,” ungkap Ningsih.

Terlepas dari hal tersebut, Ningsih memiliki harapan terhadap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar bisa mengkaji ulang jam masuk sekolah.

Menurut Ningsih, jam masuk pukul 06.30 WIB bagi anak kelas 1 SD merupakan waktu yang terlalu pagi.

Baca juga: Suasana Hari Pertama Sekolah di SDN Pulo Gebang, Ada Perkenalan Murid dan Marching Band

“Kalau jangan lama-lama (durasi KMB) sih enggak. Tapi kalau bisa, masuk sekolahnya jangan terlalu pagi. Untuk anak-anak kelas 1 SD, masuk jam 06.30 WIB banyak yang masih ngantuk di sekolah,” ungkap Ningsih.

“Harapan (lain) ke depannya semoga setiap sekolah di Indonesia semakin baik dan lebih baik lagi,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com