Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemilik Kontrakan Saat Temukan Mayat Pria Ditutupi Pakaian di Pademangan, Awalnya Curiga karena Lalat

Kompas.com - 12/07/2023, 16:32 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaenudin, pemilik kontrakan di Kampung Muka, Jakarta Utara, menceritakan bagaimana dia menemukan mayat pria berinisial W (55) di tempatnya dengan kondisi bertumpuk pakaian.

Awalnya, Jaenudin hendak mengecek blower karena air conditioner (AC) yang kurang dingin. Blower tersebut berada di lantai dua, dekat kontrakan yang dihuni W.

Kemudian, Jaenudin mencium aroma yang tak sedap. Kata dia, baunya seperti bangkai tikus.

Baca juga: Murkanya Pelaku Pembunuhan di Pademangan, Nekat Bunuh Korban gara-gara Dijadikan Budak Seks Sesama Jenis

“Saya cari-cari (bangkai tikus), barangkali terselip. Ternyata, enggak ada, enggak ketemu itu (bangkai tikus),” kata Jaenudin saat ditemui di Kampung Muka, RT 09/RW 04, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (12/7/2023).

Sesaat, aroma tak sedap itu hilang tertiup angin. Namun, sesaat kemudian, bau itu kembali muncul.

Saat mencoba melihat sekelilingnya, Jaenudin menemukan lalat di lubang exhaust dan bawah pintu kontrakan W.

Namun, dia berpikir positif bahwa lalat tersebut hinggap karena ada daging kurban di dalam kontrakan W yang belum sempat dimasak.

Alhasil, Jaenudin mencoba melongok melalui lubang exhaust dan dia tidak menemukan daging kurban tersebut. Dia juga mencoba mengecek pintu kontrakan dan ternyata terkunci.

Baca juga: Motif Pria Tusuk Lelaki hingga Tewas di Pademangan, Kesal Dilecehkan secara Seksual

Karena rasa penasaran tinggi, Jaenudin mengambil kunci serep untuk membuka kontrakan W.

“Pas saya buka sedikit, kelihatan kaki, baunya juga enggak enak. Wah, langsung saya tutup lagi dan bilang ke tetangga serta pengurus setempat,” ujar dia.

Jaennudin mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana kondisi W saat itu. Ia juga tidak mengetahui apakah lantai kontrakan W berlumur darah atau tidak.

“Cuma (yang pasti), itu ditutup rapi dengan kain-kain (pakaian),” ujar W.

“Wah saya enggak melihat (ada darah atau tidak di lantai), orang saya lihat langsung saya tutup,“ Imbuh dia.

Baca juga: Seorang Pria Tewas Dibunuh di Pademangan, Mayatnya Ditemukan Ditutupi Pakaian

Belakangan diketahui, W ternyata dibunuh oleh seorang pria berinisial MA (20).

Hal tersebut terungkap setelah MA ditangkap Polda Metro Jaya di Wonosobo, Jawa Tengah, dan mengakui perbuatannya saat diperiksa.

Hingga saat ini, penyidik Polda Metro Jaya masih memeriksa MA untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Pembunuhan dilakukan oleh pelaku MA, laki-laki, umur 20 tahun. Terdapat beberapa luka tusukan di tubuh korban," ucap Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully saat dihubungi pada Senin (10/7/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com