JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik pemindahan ibu kota saat menggelar dialog bersama tokoh masyarakat di Jakarta, Jumat (14/7/2023).
Berlokasi di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, setidaknya ada 10 tokoh yang menyampaikan keluhannya kepada AHY.
Salah satunya adalah Ketua RW 08 Kelurahan Manggarai bernama Eko. Ia mengeluhkan minimnya lapangan pekerjaan di Ibu Kota.
Akibatnya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) banyak yang tutup karena daya beli masyarakat menurun.
"Kriminalitas jadi meningkat Mas AHY karena banyak masyarakat yang menjadi pengangguran. Selain itu, anak-anak terancam putus sekolah kalau begini terus. Bagaimana solusinya Mas AHY," tanya Eko.
Baca juga: Temui Warga Pasar Minggu, AHY: Salam Rindu dari Pak SBY
AHY kemudian memberikan jawaban yang menyinggung gencarnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintahan pusat.
"Bagi Partai Demokrat yang perlu diperbaiki adalah cara pandangnya. Kalau pembangunan hanya dipandang serba benda, kalau hanya diutamakan infrastruktur, terutama yang tidak bisa langsung menjawab kebutuhan rakyat, makanya seharusnya tidak perlu (utamakan infrastruktur)," tutur AHY.
AHY lantas mencontohkan pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan.
Ia menilai, harusnya pembangunan ibu kota baru untuk menggantikan Jakarta itu tak perlu dilakukan terburu-buru dan memperhatikan kesejahteraan warga.
"Hari ini banyak pembangunan infrastruktur. Misalnya pindah ibu kota, kenapa harus segera, padahal masih banyak orang yang belum sejahtera," beber dia.
Baca juga: AHY Dinilai Beri Kode Saat Antar-Jemput Ibadah Haji, Anies: Kode Apa?
Oleh karena itu, AHY menggaransi Partai Demokrat akan membangun di segala aspek, tidak hanya infrastruktur, kalau menjadi pemenang dalam Pemilu serentak 2024.
"Jadi kita akan membangun segalanya, pendidikan, kesehatan dan lain-lain untuk mengurangi kemiskinan. Hitung-hitungannya tidak bisa saya sampaikan di sini. Tapi yang jelas Demokrat siap menghadirkan kader-kader yang memiliki kapasitas baik," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.