Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RT Ungkap Kenakalan Remaja di Taman Tulip Ciracas, Bawa Kasur untuk Mesum dan Pecahkan Lampu

Kompas.com - 15/07/2023, 13:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 004/RW 10 Saipul Fadli mengungkap beragam kenakalan remaja di Taman Maju Bersama (TMB) Tulip.

TMB Tulip berlokasi di Jalan Sepakat, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

"Sering dipakai untuk mabuk-mabukan. Motor enggak boleh masuk taman, tapi mereka menerobos masuk sampai tanaman rusak," tutur dia di lokasi, Jumat (14/7/2023).

Baca juga: Warga Resah, Taman Tulip di Ciracas Sering Jadi Tempat Nongkrong Remaja Nakal

Tanaman yang rusak berada di pojok kanan bawah taman, tepatnya di seberang gang menuju permukiman warga.

Tanaman yang seharusnya berdiri berjajar membentuk pagar setinggi lebih kurang 40 sentimeter, rata dengan tanah.

Bahkan, area rumput taman botak imbas sering dilalui motor.

"Enggak ada ini dulu jalur begini. Ini gara-gara mereka sering pakai buat naik motor lewat sini. Tanaman dihancurin, mereka terabas pakai motor," ujar Saipul.

Tanaman yang rusak ini juga berada di seberang area tempat duduk melingkar. Area itu berada di pojok kanan atas kawasan taman yang sedikit tertutup pepohonan rindang.

Baca juga: Taman Tulip di Ciracas Diduga Jadi Tempat Mesum dan Mabuk-mabukan karena Minim Pencahayaan

Jika dilihat dari pintu masuk taman atau area parkir kendaraan, tidak akan ada yang tahu ada oorang sedang duduk di belakang area tempat duduk melingkar itu.

Di sinilah para remaja itu diduga sering mabuk-mabukan, bahkan menggunakan narkoba.

Ada momen ketika Saipul dan pengurus RT lainnya menemukan lintingan ganja di tempat duduk itu.

Mereka juga merusak fasilitas taman. Mereka tidak suka taman terlalu terang karena dapat menghambat "aktivitas" mereka.

"Lampu dimatikan, dipecahkan. Coret-coret juga. Pernah di sini ada tulisan Taman Tulip, sekarang sudah enggak ada. Habis itu dicoretin. Bikin lingkungan jadi kumuh," kata Saipul.

Baca juga: Saat Gedung K-Link Tower Terbakar, Ada Acara Pernikahan di Lantai 5

Namun, kenakalan paling parah menurut dia adalah saat ada yang sengaja membawa kasur ke Taman Tulip.

Biasanya, kasur digelar di area rerumputan yang tidak jauh dari area tempat duduk melingkar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com