JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 004/RW 10 Saipul Fadli mengungkap beragam kenakalan remaja di Taman Maju Bersama (TMB) Tulip.
TMB Tulip berlokasi di Jalan Sepakat, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
"Sering dipakai untuk mabuk-mabukan. Motor enggak boleh masuk taman, tapi mereka menerobos masuk sampai tanaman rusak," tutur dia di lokasi, Jumat (14/7/2023).
Baca juga: Warga Resah, Taman Tulip di Ciracas Sering Jadi Tempat Nongkrong Remaja Nakal
Tanaman yang rusak berada di pojok kanan bawah taman, tepatnya di seberang gang menuju permukiman warga.
Tanaman yang seharusnya berdiri berjajar membentuk pagar setinggi lebih kurang 40 sentimeter, rata dengan tanah.
Bahkan, area rumput taman botak imbas sering dilalui motor.
"Enggak ada ini dulu jalur begini. Ini gara-gara mereka sering pakai buat naik motor lewat sini. Tanaman dihancurin, mereka terabas pakai motor," ujar Saipul.
Tanaman yang rusak ini juga berada di seberang area tempat duduk melingkar. Area itu berada di pojok kanan atas kawasan taman yang sedikit tertutup pepohonan rindang.
Baca juga: Taman Tulip di Ciracas Diduga Jadi Tempat Mesum dan Mabuk-mabukan karena Minim Pencahayaan
Jika dilihat dari pintu masuk taman atau area parkir kendaraan, tidak akan ada yang tahu ada oorang sedang duduk di belakang area tempat duduk melingkar itu.
Di sinilah para remaja itu diduga sering mabuk-mabukan, bahkan menggunakan narkoba.
Ada momen ketika Saipul dan pengurus RT lainnya menemukan lintingan ganja di tempat duduk itu.
Mereka juga merusak fasilitas taman. Mereka tidak suka taman terlalu terang karena dapat menghambat "aktivitas" mereka.
"Lampu dimatikan, dipecahkan. Coret-coret juga. Pernah di sini ada tulisan Taman Tulip, sekarang sudah enggak ada. Habis itu dicoretin. Bikin lingkungan jadi kumuh," kata Saipul.
Baca juga: Saat Gedung K-Link Tower Terbakar, Ada Acara Pernikahan di Lantai 5
Namun, kenakalan paling parah menurut dia adalah saat ada yang sengaja membawa kasur ke Taman Tulip.
Biasanya, kasur digelar di area rerumputan yang tidak jauh dari area tempat duduk melingkar.
Area rerumputan itu berada di tanah yang lebih rendah serta sedikit tertutup lapangan, jalanan taman, dan pepohonan.
"Taman jadi tempat buat mereka bawa perempuan. Mereka bawa kasur untuk berbuat mesum di rerumputan itu," terang Saipul.
Baca juga: Warga Cengkareng Ini Unjuk Rasa di Depan Sekolah Usai Anaknya Tersingkir dari PPDB SD Jalur Zonasi
Saipul mengatakan, biasanya para remaja itu sudah berkumpul sekitar pukul 20.00 WIB sampai 05.00 WIB.
Mereka datang beramai-ramai menggunakan motor dan langsung menerobos masuk ke dalam taman untuk parkir.
Warga setempat sudah melakukan menegur, bahkan sudah dikejar Satpol PP, Binmas, dan Babinsa.
Beberapa berhasil ditangkap. Berdasarkan informasi yang dihimpun, anak-anak itu bukan warga setempat. Namun, mereka masih warga Ciracas.
Meski pernah ditangkap, para remaja itu masih sering nongkrong di TMB Tulip.
Baca juga: Meski AI Terinstal di Lampu Merah, Warga Masih Sering Terjebak Macet
"Yang bikin suasana enggak enak ya itu, taman dipakai orang-orang dari luar wilayah sini dan merek berbuat tidak baik di sini. Enggak ada warga sini yang kenal," jelas Saipul.
"Tempat ini sudah disalahgunakan sejak berdiri pada 2001. Warga sudah sering tegur, tapi sekarang-sekarang ini didiamkan saja. Enggak mau ribut karena mereka suka melawan," imbuh dia.
Saipul mengatakan, alasan TMB Tulip dijadikan tempat mabuk-mabukan, berbuat mesum, dan mengonsumsi narkoba karena tidak pernah memiliki pagar yang memadai.
"Lampu penerangan enggak ada yang nyala, taman juga enggak ada penjaganya. Baru-baru ini saja ada penjagaan sejak tawuran," ucap dia.
Ia berharap Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta lekas menghadirkan pagar dan lampu yang lebih memadai.
Baca juga: Bertemu Anies Baswedan, Ketua RT Keluhkan Blok E Kampung Susun Akuarium yang Tak Kunjung Dibangun
Sebelumnya diberitakan, seorang laki-laki berinisial MR (23) tewas akibat tawuran yang terjadi di Jalan Sepakat pada Selasa sekitar pukul 04.00 WIB.
TMB Tulip dijadikan sebagai titik temu para remaja itu untuk tawuran.
Bercak darah korban yang tewas akibat senjata tajam masih tertinggal di jalanan itu sampai saat ini.
Polsek Ciracas telah menangkap para pelaku tawuran. Kasus itu dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.