Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuatan Reservoir Komunal untuk Atasi Krisis Air Bersih Rusun Marunda Ditargetkan Rampung Agustus 2023

Kompas.com - 20/07/2023, 13:45 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, reservoir komunal atau bak penampung yang dibangun di Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara, ditargetkan rampung Agustus 2023.

Pembuatan reservoir komunal di Rusun Marunda bertujuan untuk mengatasi krisis air bersih yang selama ini dialami penghuni.

"Ini insya Allah di bulan Agustus 2023 ada tiga (reservoir komunal) yang diresmikan. Ini bertahap, terdekat itu Rusun Marunda," ujar Arief saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Atasi Krisis Air Rusun Marunda, PAM Jaya Bangun Reservoir Komunal Rp 18 Miliar

Arief mengatakan, saat ini reservoir komunal di Rusun Marunda masih dikerjakan dan telah memasuki tahap penyelesaian.

Selain Rusun Marunda, dua reservoir komunal di Pluit dan Penjaringan juga akan diresmikan untuk mengatasi krisis air bersih.

"Penjaringan itu sudah tinggi banget yang komplain. Jadi Marunda paling terdekat yang kami resmikan," kata Arief.

Arief sebelumnya mengakui bahwa pembangunan resrvoir komunal untuk mengatasi krisis air bersih di Rumah Susun Marunda sempat mengalami kendala.

Baca juga: PAM Jaya Kirim 10 Truk Tangki Air ke Rusun Marunda Selama Pembuatan Bak Penampungan Belum Selesai

"Rusun Marunda kemarin ada hambatan, tapi sekarang sudah selesai," ujar Arief dalam rapat kerja di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Arief mengatakan, permasalahan itu bukan karena perizinan pembangunan reservoir komunal, melainkan penempatannya yang berada di Rusun Marunda.

"Sekarang ini sudah dipindahkan ke ujung. Sekarang kita percepat. Kita sudah koordinasi dengan Pak Wali Kota Jakarta Utara, sudah kita jalani lagi, tapi kita percepat," ucap Arief.

Namun, kata Arief, kendala dalam proses pembangunan merupakan hal yang biasa kerap terjadi. Namun, persoalan itu segera diselesaikan agar proyek tetap berjalan.

"Ya namanya ini (pembangunan) ini. Jadi tidak mulus mulus saja karena aset tidak punya PAM. Tapi sudah selesai," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com