Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malangnya Nasib Korban Mario Dandy: Dianiaya Semalam, Menderita Berkepanjangan

Kompas.com - 20/07/2023, 16:36 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Persidangan kasus penganiayaan yang melibatkan tersangka utama Mario Dandy Satriyo (20) terus bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Sejumlah saksi dihadirkan, termasuk tenaga medis dan keluarga korban D (17).

Dari kesaksian tersebut terungkap fakta bahwa korban penganiayaan anak mantan pejabat Kementerian Keuangan RI itu masih belum pulih seutuhnya.

Penganiayaan itu sendiri terjadi pada 20 Februari 2023 malam.

Akibat serangan membabi-buta dari Mario Dandy, korban D koma berminggu-minggu di rumah sakit.

Baca juga: Dokter Saraf Dihadirkan dalam Sidang Mario Dandy Hari Ini, Akan Jelaskan Kondisi Terkini Korban D

Emosi D meledak-ledak

Dokter spesialis saraf Yeremia Tatang, yang menangani korban, mengatakan bahwa D menunjukkan gejala eksplosif atau emosi meledak-ledak.

Kondisi tersebut terjadi karena ada bagian otak korban yang rusak.

“Fungsi otak untuk mengontrol emosi yang berlebih itu masih terganggu,” ujar Yeremia di PN Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).

Yeremia mengaku terus berupaya untuk memulihkan korban yang hingga kini kondisinya belum stabil. 

Sampai saat ini pun D belum bisa berkomunikasi dengan baik.

"Kalau misalnya kami ajak dia ngobrol, memang bahasanya ada beberapa yang tidak nyambung," ucap Yeremia.

Baca juga: Mario Dandy Kembali Tak Patuhi Jaksa, Tidak Pakai Kemeja Putih pada Sidang Hari Ini

Yeremia mengaku, merupakan suatu mukjizat jika D bisa pulih dan beraktivitas kembali usai mengalami koma berminggu-minggi.

“Anak ini membaik pun sebenarnya mukjizat. Karena sewaktu sampai minggu ketiga kami rawat, itu dia cuma bisa buka mata dan berontak," imbuh dia.

Tak bisa sembuh 100 persen

Lebih lanjut, Yeremia mengaku bahwa D kemungkinan tidak bisa pulih sepenuhnya.

“Kalau 100 persen (pulih), sepertinya tidak,” ujar Yeremia menanggapi pertanyaan Hakim Ketua Alimin Ribut Sujono.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com