Salin Artikel

Malangnya Nasib Korban Mario Dandy: Dianiaya Semalam, Menderita Berkepanjangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Persidangan kasus penganiayaan yang melibatkan tersangka utama Mario Dandy Satriyo (20) terus bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Sejumlah saksi dihadirkan, termasuk tenaga medis dan keluarga korban D (17).

Dari kesaksian tersebut terungkap fakta bahwa korban penganiayaan anak mantan pejabat Kementerian Keuangan RI itu masih belum pulih seutuhnya.

Penganiayaan itu sendiri terjadi pada 20 Februari 2023 malam.

Akibat serangan membabi-buta dari Mario Dandy, korban D koma berminggu-minggu di rumah sakit.

Emosi D meledak-ledak

Dokter spesialis saraf Yeremia Tatang, yang menangani korban, mengatakan bahwa D menunjukkan gejala eksplosif atau emosi meledak-ledak.

Kondisi tersebut terjadi karena ada bagian otak korban yang rusak.

“Fungsi otak untuk mengontrol emosi yang berlebih itu masih terganggu,” ujar Yeremia di PN Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).

Yeremia mengaku terus berupaya untuk memulihkan korban yang hingga kini kondisinya belum stabil. 

Sampai saat ini pun D belum bisa berkomunikasi dengan baik.

"Kalau misalnya kami ajak dia ngobrol, memang bahasanya ada beberapa yang tidak nyambung," ucap Yeremia.

Yeremia mengaku, merupakan suatu mukjizat jika D bisa pulih dan beraktivitas kembali usai mengalami koma berminggu-minggi.

“Anak ini membaik pun sebenarnya mukjizat. Karena sewaktu sampai minggu ketiga kami rawat, itu dia cuma bisa buka mata dan berontak," imbuh dia.

Tak bisa sembuh 100 persen

Lebih lanjut, Yeremia mengaku bahwa D kemungkinan tidak bisa pulih sepenuhnya.

“Kalau 100 persen (pulih), sepertinya tidak,” ujar Yeremia menanggapi pertanyaan Hakim Ketua Alimin Ribut Sujono.

“Karena bagaimana pun juga, ini ada bekas luka permanen yang di area sana (di dalam otak D),” imbuh Yeremia.

Dokter spesialis saraf itu juga memastikan bahwa kondisi motorik D tidak akan sama seperti sedia kala.

Ini karena trauma yang timbul akibat penganiayaan tersebut.

Penganiayaan yang sangat sadis

Sebelumnya, dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada Maret lalu, Polda Metro Jaya mengungkapkan penganiayaan yang begitu sadis dilakukan oleh Mario Dandy.

Mario melakukan beberapa tendangan ke arah kepala D, menginjak tengkuk korban, dan memukul kepala korban yang sudah tak berdaya.

“Di sana ada kata-kata ‘free kick’ baru ditendang ke kepala seperti penalti atau tendangan bebas. Kemudian ada kata-kata ‘gue engga takut kalau anak orang lain mati,” ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Hengki Haryadi.

Mario menganiaya D karena mendengar kabar yang menyebut bahwa kekasihnya saat itu, AG (15), mendapat perlakuan tidak baik dari D.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/20/16363001/malangnya-nasib-korban-mario-dandy-dianiaya-semalam-menderita

Terkini Lainnya

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke