Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Begal Penusuk Kernet di Tanjung Priok Ditangkap, Ternyata Sudah Beraksi 5 Kali

Kompas.com - 21/07/2023, 06:54 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan sopir dan kernet pikap menjadi korban pencurian disertai kekerasan di Exit Tol Tanjung Priok-Cilincing, Jakarta Utara, pada Sabtu (15/7/2023).

Dalam video hitam dan putih tersebut, terdengar suara seorang pria tengah menceritakan hal yang baru dialaminya dan sang adik.

“Saya habis kena todong di Tanjung Priok. Dompet habis, duit Rp 2 juta. Ini adik saya kena tusuk, kena tusuk adik saya. Ini Tanjung Priok arah Cilincing, hati-hati ya, bawa celurit,” ungkap pria tersebut.

Satu pelaku ditangkap

Menindaklanjuti hal tersebut, polisi berhasil menangkap salah satu begal berinisial FA (21).

Penangkapan FA diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan dalam jumpa pers pengungkapan sejumlah kasus tindak pidana di Jakarta Utara dalam periode April-Juli 2023.

"Satu pelaku sudah kami lakukan penangkapan," kata Gidion di Mapolres Metro Jakarta Utara, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Pelaku Begal di Exit Tol Tanjung Priok Sudah Lancarkan Aksinya di Empat Titik

Dalam kasus ini, FA bukan pelaku yang menusuk kernet, adik sopir pikap. FA berperan membegal korban.

“(Pelaku FA) menodongkan celurit ke sopir pikap dan mengambil dompet korban atau sopir,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Alex Chandra.

Sementara itu, polisi memastikan dua rekan pelaku yang lain kini masuk daftar pencarian orang (DPO).

Kronologi

Adapun pembegalan ini bermula ketika sopir dan kernet tengah melaju dengan mobil pikapnya dengan melintasi Jalan Ir Wiyoto Wiyono, Jakarta Utara.

Mereka tengah mengantar pisang dari Lampung dengan tujuan Pasar Jalan Baru, Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara.

Setibanya di Exit Tol Tanjung Priok-Cilincing, mereka berhenti untuk buang air kecil.

Baca juga: Polisi Tangkap Satu Begal di Tol Tanjung Priok, Dua Rekannya Masih Diburu

10 menit kemudian, kedua korban kembali ke dalam pikap dengan maksud melanjutkan perjalanan.

Tiba-tiba, pelaku FA mendatangi dua kakak beradik ini dan langsung mengalungkan celurit ke leher sopir dari arah belakang.

“Sedangkan rekan FA menodongkan pisau ke punggung kernet sambil mengancam, ‘Diam kamu!’. Selanjutnya, FA mengambil dompet sopir yang berisikan uang senilai Rp 2 juta,” ujar Alex.

“Namun, kernet saat itu berusaha mempertahankan handpone miliknya, tapi dilukai oleh rekan FA di bagian punggung dengan menggunakan celurit,” imbuh Alex.

Baca juga: Begal Tusuk Kernet di Tanjung Priok, Mulanya Korban Didatangi 3 Pelaku Saat Buang Air Kecil

Barang mereka pun raib seketika. Para pelaku membawa barang-barang korban dan melarikan diri menggunakan motor yang dikendarai rekan FA.

Beraksi lima kali

Saat diperiksa sebagai tersangka, FA mengaku sudah melancarkan aksinya sebanyak lima kali bersama komplotannya. Lokasi pembegalan ini seluruhnya ada di Jakarta Utara.

“Juni satu TKP dan Juli empat TKP," tutur Alex.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com