Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Kebakaran, Operasional RS Hermina Depok Sudah Normal

Kompas.com - 23/07/2023, 17:17 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit (RS) Hermina Depok, Lies Nugrohowati memastikan operasional rumah sakit sudah kembali normal pasca-kebakaran yang terjadi pada Sabtu (22/7/2023) malam kemarin.

“Sampai dengan saat ini pasien rawat inap dan rawat jalan di RS Hermina Depok dalam kondisi aman dan terlayani dengan baik," kata Lies saat dikonfirmasi, Minggu (23/7/2023).

Lies mengakui, pasien sempat dievakuasi dari ruangannya saat kebakaran itu melanda bagian dapur di lantai 5 RS, sekitar pukul 22.00 WIB.

Upaya evakuasi itu dilakukan guna menjamin keselamatan pasien.

"Dalam upaya untuk memastikan keselamatan pasien, pasien rawat inap serta pasien perawatan intensif seperti ICU, PICU, NICU telah dievakuasi ke IGD yang memiliki peralatan medis lengkap," ujar Lies.

"Khusus untuk pasien ibu hamil dan bayi secara terpisah kami amankan di Lobby Rumah Sakit Hermina Depok," kata dia lagi.

Baca juga: Kebakaran RS Hermina Depok Berasal dari Percikan Api di Dapur Lantai 5

Pada pukul 00.45 WIB, kata Lies, situasi sudah dinyatakan aman.

Pasien didampingi petugas medis telah kembali ke ruangan rawat inap dengan layanan medis yang berjalan kembali normal

Lies memastikan, tenaga medis dan  nonmedis mengawal serta memastikan penanganan pasien berjalan lancar dari proses evakuasi hingga kembali ke ruang perawatan.

"Mulai dari kemarin evakuasi, dan layanan kesehatan, layanan medis, itu di ruang perawatan sudah berjalan lancar.

"Ke depannya kami tetap mengupayakan, memastikan, meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Tentunya keselamatan pasien serta para tim yang bertugas itu prioritas kami, manajemen RS Hermina Depok," tandas Lies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com