Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Bantargebang Bikin Video Aduan untuk Jokowi, Sebut Banyak Temannya Tak Bisa Lanjut Sekolah

Kompas.com - 24/07/2023, 17:34 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Bekasi membantah adanya siswa sekolah dasar (SD) yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah pertama (SMP).

Sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan seorang anak bernama Key yang melaporkan teman-teman seusianya tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMP di Bantargebang kepada Presiden Joko Widodo.

"Pak Presiden, kawanku terancam enggak bisa melanjuti sekolah karena untuk bisa tetap sekolah harus punya uang atau kenalan pejabat, apa Pak Presiden mau ke sini, Pak, ke Bantargebang nanti aku tunjuki ada ribuan mimpi pelajar di sini yang tertimbun sampah," kata Key.

Baca juga: Dulu Sempat Ditangkap Karena Sabu, Kini Aktor Bobby Joseph Diamankan Karena Tembakau Sintetis

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar mengatakan, video tersebut merupakan kepedulian seorang siswa terhadap teman-temannya.

Uu Saeful menjelaskan, khusus untuk lulusan Siswa SD se-Kecamatan Bantargebang berjumlah 1.638 anak dengan persentase kelulusan 100 persen dari total 26 SD, terdiri dari 17 SD Negeri dan 9 SD Swasta.

Sementara daya tampung sekolah SD Negeri berjumlah 1.083 siswa kelas 7. Ribuan siswa itu telah masuk di SMP 27, 31, 49 dan USB 59 serta 7 SMP swasta yang berada di Kecamatan Bantargebang.

"Jadi kalau melihat data di atas rasanya kurang tepat apabila ada ribuan siswa tamatan SD di Bantargebang yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMP," ucap Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar dalam keterangan yang diterima, Senin (24/7/2023).

Baca juga: Kondisi Rumah Putri yang Hidup Sebatang Kara di Jakut: Reyot, Plafon Bolong, dan Beralas Puing

Karena daya tampung SMP negeri yang terbatas, kata Uu Saeful, siswa yang tersisa bisa bersekolah di SMP swasta dengan bantuan dari Pemerintah.

Pemkot Bekasi memiliki tiga program yang dapat disalurkan untuk pembiayaan pendidikan di sekolah swasta.

Pertama Bantuan Operasional Sekolah Pusat (BOSP) dari dana APBN, kedua BOSDA dana APBD Pemkot Bekasi dan ketiga Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari APBD Pemkot Bekasi.

Selain itu, terdapat bantuan Beasiswa Banduan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada siswa SMP swasta Bantargebang Rp 2,4 juta per siswa per tahun.

"Ini merupakan tambahan khusus untuk siswa kurang mampu di Bantargebang melalui bantuan DKI," kata Uu Saeful.

Adapun berikut rinciannya hak siswa di SMP Swasta di Kota Bekasi:

1. BOSP (APBN): Rp 1.190.000 per tahun

2. BOSDA (APBD): Rp 25.000 per siswa per bulan

3. BSM (APBD): Rp 150.000 per siswa per bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com