Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Langsung Dipecat dari DPRD DKI, Nasib Cinta Mega Ditentukan Megawati

Kompas.com - 26/07/2023, 08:26 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Fraksi PDI-P Cinta Mega telah mendapatkan sanksi pemecatan akibat ulahnya bermain game dalam rapat paripurna. 

Cinta Mega akan dicopot sebagai anggota DPRD DKI lewat mekanisme pergantian antar waktu (PAW), dan posisinya digantikan kader PDI-P lain. 

Meski demikian, Cinta tak bisa otomatis langsung dicopot sebagai anggota dewan, karena harus menunggu persetujuan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Sanksi PDI-P ke Cinta Mega yang Main Game Saat Rapat: Dipecat dari DPRD dan Tak Dicalonkan Lagi

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P DKI Jakarta Ady Wijaya mengatakan, pihaknya memang sudah memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian terhadap Cinta Mega dalam rapat pleno partai tingkat provinsi yang digelar pada Selasa (25/7/2023).

Kendati demikian, keputusan pemberhentian Cinta Mega itu harus diteruskan terlebih dahulu kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P untuk mendapatkan persetujuan.

"Nanti kami akan kirimkan surat PAW tersebut kepada DPP Partai. Langsung malam ini juga kami kirim suratnya," kata Ady di Kantor DPD PDI-P, Selasa malam. 

Baca juga: Ancaman Serius buat Karier Politik Cinta Mega, Anggota DPRD DKI yang Ketahuan Main Game Saat Sidang Paripurna

Jika pemberhentian Cinta disetujui, maka DPP PDI-P akan mengirimkan surat kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), yang ditandatangani oleh Ketum Megawati dan Sekjen Hasto Kristiyanto.

Surat itu berisi permintaan agar posisi Cinta Mega di DPRD DKI dapat digantikan oleh kader PDI-P yang lain.

"Karena memang DPP partai lah yang mengirim surat ke KPUD. Jelas?" ujar Ady.

Selain mencopot Cinta sebagai anggota DPRD DKI, DPD PDI-P juga merekomendasikan agar Cinta dipecat dari keanggotaan partai.

Meski begitu, keputusan akhir mengenai rekomendasi ini tetap menjadi kewenangan DPP PDI-P.

"Nanti biar DPP partai yang memutuskan. Okey," tegas Ady.

Baca juga: Permintaan Maaf Anggota DPRD DKI Cinta Mega Usai Videonya Main Game Saat Paripurna Viral

Sementara itu, Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta, Gembong Warsono mengatakan, kasus Cinta ini harus menjadi pembelajaran bagi seluruh kader partai, khususnya di tingkat Provinsi DKI Jakarta.

"Iya justru ini lah kita undang seluruh ketua cabang, Ketua, sekretaris dan bendahara DPC se-DKI Jakarta agar ini kita jadikan pelajaran berharga bagi kita semua," kata Gembong

"Bahwa di ruang publik, kita sebagai pejabat publik tidak boleh berbuat yang kurang etis," pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com